Bojonegoro - Pegadaian Cabang Bojonegoro tidak menerima jaminan gadai telepon seluler dengan merek "BlackBerry", dengan alasan bisa menimbulkan masalah karena setiap telepon selular "BB" dilengkapi PIN. "Karena adanya PIN, pemilik asli bisa mengungat jika ternyata yang menggadaikan ternyata bukan dia. Ini bisa menimbulkan masalah bagi pegadaian," kata pimpinan Pegadaian Cabang Bojonegoro, Hari Dwi Asmono, Selasa. Namun, lanjutnya, pihaknya tetap menerima telepon seluler, dengan merek di luar BB sebagai barang gadai. "Besarnya pinjaman yang pernah kami layani terendah Rp400 ribu dan tertinggi Rp1 juta, untuk sebuah telepon selular, katanya, mengungkapkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, selama ini, jaminan yang dimanfaatkan nasabah sebagai pinjaman, terbanyak perhiasan emas, yang diperkirakan bisa mencapai 95 persen dari jaminan pinjaman lainnya. Emas, lanjutnya, menjadi primadona masyarakat sebagai tabungan, sebab masyarakat lebih aman memiliki simpanan emas, dibandingkan barang lainnya, karena tidak terpengaruh inflasi, bahkan harga emas selalu naik setiap tahun. "Di luar jaminan perhiasan emas, barang lainnya sebagai jaminan, berupa, barang elektronik, seperti telepon selular, juga lap top," katanya, menjelaskan. Mengenai omzet pinjaman, menurut dia, saat ini, ada kecenderungan merangkak naik, yang disebabkan banyak petani di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, yang mengajukan permohonan pinjaman untuk biaya tanam padi. "Dalam kondisi normal besarnya pinjaman berkisar Rp200 juta hingga Rp250 juta/hari, dengan jumlah peminjam sekitar 125 nasabah, tapi kalau ramai seperti menjalang Hari Raya Idul Fitri dan tahun baru, bisa mencapai Rp500 juta/hari," katanya, menjelaskan. Sementara itu, tambahnya, omzet pinjaman di enam unit pengadaian lainnya, di Bojonegoro dan Tuban, masing-masing berkisar Rp20 juta hingga Rp50 juta/hari. Enam unit pegadaian tersebut yaitu Pegadaian Banjarjo, di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Pegadaian Kalitidu di Kecamatan Kalitidu, Pegadaian Padangan di Kecamatan Padangan dan di Tuban, di Kecamatan Jatirogo, Rengel dan Bangilan. "Dari enam unit pengadaian itu, omzetnya yang paling rendah Pegadaian Banjarjo," ucapnya. (*)
Pegadaian Bojonegoro Tidak Terima Jaminan BB
Selasa, 2 Oktober 2012 22:47 WIB
