Mahasiswa Bojonegoro Demo Tuntut Ketersediaan Air
Senin, 24 September 2012 17:59 WIB
Bojonegoro - Puluhan mahasiswa di Bojonegoro, Senin, menggelar demonstrasi di gedung DPRD dan kantor pemkab setempat untuk menuntut ketersediaan air bagi irigasi pertanian di wilayah setempat.
Salah seorang mahasiswa PMII Ahmad Zainul, di sela-sela demo dalam rangka Hari Tani Se-Indonesia, mengatakan, kekeringan yang melanda Bojonegoro masih belum bisa teratasi, juga serangan berbagai hama mengakibatkan produksi tanaman padi menurun.
Selain itu, lanjutnya, berkurangnya lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan industri migas, juga lainnya bisa mengancam produktivitas tanaman padi.
"Tidak bisa dibayangkan ke depan banyak gedung megah berdiri, tapi kenyataannya Bojonegoro kekurangan pangan," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut dia, pemkab harus mengoptimalkan pengaturan kebutuhan air irigasi pertanian dan industri, selain juga membangun jaringan irigasi areal pertanian di sepanjang Bengawan Solo dan wilayah yang mengalami kekeringan.
"Pemkab harus mengatur porsi pemanfaatan air Bengawan Solo bagi pertanian dan industri," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pemkab harus memperjelas rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk melindungi lahan pertanian dan berusaha menstabilkan harga panen.
"Harga pupuk sering ber fluktuasi dan naik saat musim tanam yang mengakibatkan meningkatnya biaya produksi yang merugikan petani," katanya ketika berorasi di depan gedung DPRD.
Selain mahasiswa PMII, puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) juga menggelar demo serupa.
"Kami menuntut regulasi harga melalui peraturan daerah (perda), dan optimalisasi koperasi sebagai pengontrol harga hasil pertanian dan ketersediaan air untuk irigasi pertanian," kata Ketua GMNI Bojonegoro Abdul Rochim.
Hal senada juga disampaikan Ketua PRD Bojonegoro Samsul Maarfif yang meminta, pemkab menjamin ketersediaan pupuk murah dan bersubsidi bagi petani.
Puluhan mahasiswa GMNI dan anggota PRD, akhirnya diterima Wakil ketua DPRD Sukur Priyanto dan anggota DPRD dari Fraksi PDI P Mugi Waluyo, namun puluhan mahasiswa PMII usai menggelar demo di gedung DPRD, melanjutnya demonya di depan kantor pemkab. (*)