Jombang - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng (Ikapete), Sahid, mengatakan bahwa pondok pesantren merupakan sekolah sekaligus media untuk mensyi'arkan Islam yang "rahmatan lil 'alamin", toleran dan pluralis, bukan mengajarkan kekerasan bahkan aksi terorisme. "Pondok pesantren itu adalah media pendidikan untuk menjadikan seorang yang toleran dan pluralis," katanya menanggapi tentang isu jika pondok sebagai sarang teroris saat kegiatan halal bihalal Ikapete se-Indonesia yang ke-IX di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Sabtu. Ia menegaskan, jika mereka yang ternyata mengatasnamakan Islam dan merugikan orang lain, itu tidak mengerti tentang Islam. Bahkan, mereka yang terlibat dalam jaringan teroris pun tidak dapat dianggap sebagai santri, karena tidak mengerti tentang agamanya. Ia juga mengatakan, tantangan pondok pesantren saat ini lebih besar. Selain masalah pendidikan karakter dan keagamaan, juga minimnya kesadaran untuk saling menghormati. Bahkan, baru-baru ini terjadi hal yang cukup memprihatinkan, yakni adanya peristiwa penghinaan Nabi Muhammad lewat karya film "Innocence of Muslims" dan sangat disesalkan. Hal seperti itu tidak dibenarkan, dan toleransi pun didukung tinggi. Ia juga berharap, lembaga pendidikan di pesantren ini menjadi salah satu media pendidikan yang mumpuni dan sebagai filter. Di pondok akan diajarkan tentang ilmu teologis. Pihaknya juga berharap, para santri maupun umat Islam lainnya tidak terpengaruh dengan isu-isu yang sengaja memecah belah dengan propaganda yang menyesatkan. "Kalau umat muslim yang 'abangan' mungkin berpengaruh, tapi kalau santri kami yakinkan tidak terpengaruh. Kami menjunjung tinggi rasa solidaritas," katanya. Dalam kegiatan halal bihalal ini, diikuti sekitar 1.800 alumni santri dari PP Tebuireng. Sejumlah agenda telah disiapkan untuk acara ini yang terbagi di komisi-komisi, di antaranya di komisi A yang membahas tentang pendidikan dan pesantren, komiisi B membahas ekonomi, komisi C membahas politik, sosial, dan budaya, serta komisi D yang membahas tentang kemahasiswaan. Kegiatan ini, selain membahas berbagai macam masalah yang bersifat kekinian, juga akan dilanjutkan dengan istighatsah yang juga dihadiri oleh masyarakat umum. Pengasuh PP Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) menyambut baik acara yang diselenggarakan setiap tahun ini. Beliau berharap, agar kegiatan ini terus berlanjut dan bisa membawa efek yang cukup positif untuk perkembangan pondok pesantren. (*)
Ikapete : Pondok Pesantren Tidak Mengajarkan Kekerasan
Sabtu, 15 September 2012 17:48 WIB