Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ponorogo, Jawa Timur pada tahun ajaran baru ini mengalami penurunan sebanyak 385 siswa.
Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono di Ponorogo, Kamis, mengatakan penurunan disebabkan adanya selisih jumlah siswa yang lulus dan masuk di satuan pendidikan penerima program.
Saat ini, lanjut dia, tercatat 2.604 siswa menjadi penerima program MBG. Jumlah itu turun dari sebelumnya 2.989 siswa.
Sementara untuk kelompok ibu menyusui dan balita tetap sebanyak 302 penerima.
"Jumlah penerima MBG turun, karena kita sesuaikan dengan data siswa terbaru di masing-masing sekolah. Tidak bisa dipaksakan tetap jika jumlah siswanya memang berkurang," ujar Letkol Dwi.
Meski jumlah siswa penerima berkurang, lanjut Dwi, jumlah lembaga pendidikan yang menjadi sasaran program tidak mengalami perubahan.
Ada 16 lembaga dari tingkat TK hingga SMP yang tetap menerima manfaat program MBG.
"Yang berubah hanya jumlah porsinya, bukan sasarannya. Kita tetap salurkan ke 16 sekolah sesuai rencana awal," katanya.
Ia memastikan kualitas makanan serta takaran gizi tetap sesuai dengan standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Skema distribusi makanan dari dapur umum hingga ke siswa juga tidak mengalami perubahan.
"Porsinya tetap sesuai standar operasional prosedur (SOP). Tidak ada pengurangan nilai gizi atau volume. Tim dapur dan kepala gizi tetap kami libatkan dalam pengawasan," ujarnya.
Terkait pelaksanaan, Dandim mengakui adanya evaluasi pada jenis menu yang disediakan.
Salah satunya berkaitan dengan rendahnya selera makan siswa terhadap lauk tertentu, seperti tahu, tempe atau daging ayam.
"Kita sudah koordinasi dengan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengganti menu agar lebih variatif. Sekarang mulai diselingi lauk olahan ikan agar anak-anak lebih lahap," ujarnya.
