Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mulai menyalurkan bantuan pangan beras (BPB) untuk 73.189 warga penerima manfaat di daerah itu.
Penyaluran bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, didampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Rabu.
Tiga desa menjadi lokasi simbolis penyaluran, yakni Kelurahan Tamanan (Kecamatan Trenggalek), Desa Kedungsigit (Kecamatan Karangan), dan Desa Tumpuk (Kecamatan Tugu).
Masing-masing desa diwakili oleh tiga penerima manfaat yang menerima bantuan secara langsung dari Bupati.
Arifin menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi.
'Kami berharap bantuan beras ini dapat sedikit meringankan beban warga. Selain menyalurkan, kami juga menyempatkan diri menyapa langsung warga penerima dan memastikan mereka dalam kondisi baik," ujarnya.
Kepala Kantor Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan penugasan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, menggunakan beras cadangan pemerintah (CBP) yang disimpan di gudang Bulog.
“Total ada 73.189 penerima bantuan di Trenggalek. Masing-masing mendapat 10 kg per bulan. Untuk kali ini, kami salurkan sekaligus untuk alokasi Juni dan Juli, jadi total 20 kg,” jelas Yonas.
Yonas juga menambahkan, proses distribusi dilakukan langsung dari gudang Bulog ke titik bagi di desa-desa.
"Bulog bertugas hingga ke titik akhir distribusi. Di lapangan, petugas kami berkoordinasi dengan perangkat desa untuk membagikan bantuan kepada penerima," tambahnya.
Dari sisi manfaat, Yonas berharap bantuan ini bisa mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, sehingga masyarakat bisa mengalokasikan dana yang biasa digunakan untuk membeli beras ke kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Trenggalek, Adip Mashuri, menyebut penyaluran simbolis di tiga desa tersebut sekaligus menunjukkan komitmen Pemkab Trenggalek bersama Forkopimda untuk mengawal langsung distribusi bantuan.
“Harapan kami, bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Adip.
