Pamekasan - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) kasus difteri di wilayah itu. Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey, Rabu menjelaskan, penetapan KLB kasus difteri itu setelah pihaknya menemukan ada sebanyak tiga warga Pamekasan terserang jenis penyakit berbahaya tersebut. "Jangankan tiga orang, satu orang saja, sudah masuk KLB, karena penyakit difteri ini tergolong jenis penyakit yang sangat berbahaya," kata Ismail Bey kepada ANTARA, Rabu. Menurut Ismail Bey, ketiga orang warga Pamekasan yang terserang penyakit difteri itu dari tiga desa di dua kecamatan. Masing-masing warga Desa Terak dan Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, serta warga Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar. "Semuanya masih balita dan telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Pamekasan," katanya menjelaskan. Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih sering menyerang anak-anak. Penularan difteri biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung. Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi. Dinkes sendiri, kata dia, berencana menggelar imunisasi antidifteri dalam waktu dekat ini, serentak di 13 kecamatan di wilayah itu. Menurut Ismail Bey, imunisasi difteri akan digelar mulai 1 hingga 14 November 2012 pada anak usia 2 bulan sampai 15 tahun. Sebelumnya, Dinkes Jatim menyebutkan bahwa Kabupaten Pamekasan merupakan satu dari 11 kabupaten/kota di Jawa Timur yang termasuk daerah rawan difteri. Pemprov memasukkan Pamekasan sebagai kabupaten yang rawan dalam penyebaran penyakit difteri karena dalam dua tahun terakhir ini pernah ada warga yang menderita jenis penyakit berbahaya tersebut. Pada tahun 2011, sebanyak lima orang warga Pamekasan diketahui terserang penyakit difteri dan mereka terpaksa dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Menurut Ismail Bey, di Pamekasan ada beberapa wilayah yang tercatat terserang difteri, yakni, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Desa Dempo Timur Kecamatan Pasean, Desa Sokolela Kecamatan Kadur, Desa Murtajih Kecamatan Pademawu dan Kelurahan Barkot Kecamatan Kota. Ia menambahkan, penyakit difteri akibat bakteri itu dapat dicegah melalui pemberian vaksin atau imunisasi lengkap yang diberikan kepada bayi sejak lahir secara bertahap. "Kami juga telah memerintahkan kepada semua petugas medis di masing-masing kecamatan dan desa agar bertindak cepat jika menemukan warga yang terserang difteri," katanya, menjelaskan.(*)
Dinkes Pamekasan Tetapkan KLB Kasus Difteri
Rabu, 12 September 2012 11:28 WIB