Lamongan (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Lamongan menemukan tiga merek beras yang diduga oplosan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua toko ritel modern, menyikapi rilis Kementerian Pertanian terkait indikasi beredarnya beras tidak murni di pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengatakan, dari hasil sidak, pihaknya mendapati tiga merek beras yang termasuk dalam daftar indikasi dari Kementerian Pertanian.
“Kebetulan tadi di dua ritel kami temukan ada tiga merek yang untuk sementara diminta tidak boleh dijual dulu. Cukup disimpan saja agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” katanya di Lamongan, Jawa Timur, Kamis.
Dua ritel yang ditemukan adanya indikasi merek beras oplosan yakni di Alfamidi Jalan Basuki Rahmat dengan beras premium merek Sania dan Setra pulen.
Kemudian di Indomaret Bandeng Lele alun-alun merek Sania dan Pulen Wangi.
Ia menjelaskan, sidak ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menjaga situasi dan kondisi di tengah masyarakat setelah munculnya rilis dari Kementerian Pertanian mengenai indikasi beras oplosan.
“Kami tidak melarang untuk dibuang atau ditarik, cukup disimpan dulu sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Anang menambahkan, tindakan ini merupakan bentuk pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen agar tidak dirugikan oleh peredaran beras yang tidak sesuai ketentuan.
"Kami akan terus melakukan pemantauan dan sidak terus dilakukan secara berkala oleh Satgas untuk memastikan distribusi komoditas strategis, seperti beras, tetap aman dan sesuai standar," tambahnya.
Satgas Pangan Lamongan temukan tiga merek beras diduga oplosan
Kamis, 17 Juli 2025 17:04 WIB
Kepala Disperindag Lamongan Anang Taufik (berpeci) memberikan penjelasan kepada tim Satgas Pangan saat sidak temuan beras terindikasi oplosan di salah satu ritel modern di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (17/7/2025). (ANTARA/ Alimun Khakim)
