Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jatim menggelar roadshow pasar modal syariah chapter Mojokerto sebagai langkah strategis untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai bagian komitmen membangun ekonomi umat.
Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa di Mojokerto, Kamis mengatakan kegiatan ini mengambil tema "Gaya investasi kekinian untuk semua kalangan" yang digelar bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jawa Timur dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah maupun daerah.
Ia menyampaikan pentingnya membangun kesadaran kolektif soal sistem keuangan yang adil, transparan, dan memberdayakan. Ia tak ingin masyarakat hanya jadi penonton dalam dunia investasi, tapi ikut aktif dan paham secara nilai maupun praktik.
"Forum ini sangat penting dalam membangun literasi keuangan syariah. Kami ingin masyarakat Mojokerto jadi pelaku aktif dalam sistem keuangan yang sesuai prinsip syariah," kata Bupati yang akrab disapa Gus Barraa ini.
Pernyataan tersebut mencerminkan arah baru pembangunan ekonomi di Kabupaten Mojokerto bukan lagi sekadar mengejar pertumbuhan angka melainkan memastikan pembangunan ekonomi berjalan berdampingan dengan nilai spiritual dan sosial.
"Kami menilai pasar modal syariah ini adalah bagian penting dari ekonomi umat yang berkelanjutan yang harus menyentuh akar rumput," katanya.
Ia juga menekankan kehadiran MES di Mojokerto menjadi energi baru dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Ia mengaitkan upaya ini dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, serta visi daerah untuk menciptakan Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur.
"Ekonomi syariah membangun ekosistem yang transparan dan membawa keberkahan. Ini sangat linier dengan semangat pembangunan kami di Mojokerto. Membangun dari bawah, dari umat, dari pelaku ekonomi kecil yang perlu dilibatkan dalam arus utama pembangunan," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, inklusif, dan sesuai dengan nilai-nilai syariah dimana pemerintah, lembaga keuangan, komunitas, dan dunia pendidikan harus berjalan bersama.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin paham dan percaya diri untuk berinvestasi secara halal, bijak dalam mengelola keuangan, dan berani menjadi agen perubahan menuju Mojokerto yang berdaya saing," ujarnya.