Surabaya (ANTARA) - Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA, CA., Ak. resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Ciputra (UC) Surabaya periode 2025–2029 usai dilantik di kampus setempat, Rabu.
Selain Prof. Wirawan, UC juga melantik tiga wakil rektor, yaitu Dr. Astrid, S.T., M.M. sebagai Wakil Rektor Bidang Kewirausahaan, Akademik, dan Riset; Michael Hery Tera, S.Kom., M.Kom. sebagai Wakil Rektor Bidang Operasional, Teknologi, dan Sumber Daya; serta Dr. Trianggoro Wiradinata, S.T., M.Eng.Sc., CDSS sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kesiapan Kerja, dan Kolaborasi Industri.
Prof. Wirawan menegaskan bahwa salah satu fokus utama kepemimpinannya adalah memastikan mahasiswa UC siap memasuki dunia kerja secara kompetitif melalui pengembangan Ecosystem Employability.
“Kami menciptakan sebuah ekosistem yang memungkinkan mahasiswa, sejak masuk hingga lulus, memiliki jalur karier yang jelas dan siap kerja. Bahkan, kami menargetkan mereka bisa hired before graduating,” ujarnya.
Menurut dia, Ecosystem Employability UC dibangun atas lima pilar utama, yakni pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri, dukungan kesejahteraan mahasiswa melalui Departemen Student Welfare, pemanfaatan teknologi secara masif, program magang unggulan dengan 200–600 mitra industri, serta kolaborasi aktif dengan alumni.
Dalam kesempatan tersebut, kepemimpinan baru UC juga meluncurkan tiga inisiatif strategis, yakni UC Learning Experience sebagai pengalaman belajar global berbasis kolaborasi lintas sektor; Ciputra Education Digital eXperience (CEdX) sebagai platform pembelajaran digital interaktif berbasis AI dan VR; serta pengembangan Ekosistem Employability Terintegrasi sebagai peta jalan karier menyeluruh bagi mahasiswa.
Di tingkat internasional, UC memperkuat kolaborasi global melalui program Transnational Education (TNE), riset bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kerja sama kurikulum dengan universitas mitra luar negeri.
Salah satu kolaborasi strategis dijalin dengan Apple dalam integrasi teknologi pembelajaran.
“Kepemimpinan ini bukan hanya soal perubahan administratif, tapi tentang membangun ekosistem pendidikan tinggi yang menyatu dengan teknologi, berorientasi masa depan, dan terhubung secara global,” ujar Prof. Wirawan.
