Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat, seiring keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran.
“Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di kisaran Rp16.350 - Rp16.410 dipengaruhi oleh keputusan Presiden Trump untuk tidak terlibat langsung atas penyerangan terhadap Iran,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Mengutip Anadolu Agency, Trump menolak pernyataan The Wall Street Journal bahwa dirinya telah menyetujui rencana serangan AS bersama Israel melawan Iran. Laporan itu menyatakan bahwa Presiden AS sudah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah akhir untuk melaksanakan hal tersebut.
Trump disebut sedang menunggu untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklir di Fordo.
Dalam dua pekan ke depan, Trump mengatakan akan membuat keputusan apakah terlibat langsung menyerang Iran atau tak mengizinkan militer AS bergabung dalam perang yang dikobarkan Israel.
“Sementara dari domestik, (rupiah) dipengaruhi oleh optimisme pelaku pasar atas penurunan BI-Rate di RDG (Rapat Dewan Gubernur) berikutnya,” ungkap Rully.
Berdasarkan RDG terakhir pada bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.
Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.