Surabaya - Perusahaan pialang berjangka PT First State Futures optimistis mampu meningkatkan pengelolaan dananya menjadi Rp150 miliar pada akhir tahun ini dari pencapaian pada semester I/2012 senilai Rp100 miliar. "Keyakinan tersebut karena investasi emas semakin prospektif di Tanah Air setiap tahun," kata Direktur Utama PT First State Futures, Hans Setiadi, ditemui saat berkunjung ke Panti Werdha Surya, di Surabaya, Rabu. Menurut dia, kondisi itu juga didukung oleh potensi harga emas internasional yang setiap tahun kian meningkat. Tahun lalu, saat investasi emas sedang mencapai puncak maka harga emas internasional antara 1.800-1.900 dolar Amerika Serikat per troy ounce. "Meski kini harga emas internasional sedang turun di posisi 1.600 dolar AS per troy ounce, kami tetap yakin pada akhir tahun harga emas internasional bisa naik menyentuk 1.800-2.000 dolar AS per troy ounce," ujarnya. Bahkan, dia memprediksi, pada lima hingga 10 tahun mendatang harga emas internasional bisa menunjukkan peningkatan menjadi antara 2.000-3.000 dolar AS per troy ounce. "Kondisi tersebut didasarkan sejarah harga emas dunia yang meningkat antara 10-20 persen setiap tahun," katanya. Selain itu, tambah dia, investasi tersebut tidak terpengaruh krisis ekonomi maupun keuangan global baik yang terjadi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Benua Eropa. "Animo masyarakat untuk menjadikan emas sebagai instrumen investasi dibandingkan mata uang masih besar. Apalagi, investasi mata uang lebih berisiko karena besarannya bisa menyentuh angka nol sedangkan emas lebih stabil," katanya. Di sisi lain, dia berharap, dengan estimasi dana kelolaan tersebut pada akhir tahun 2012 jumlah nasabahnya bertambah 300 nasabah dibandingkan pencapaian selama semester I/2012. "Selama enam bulan ini, jumlah nasabah kami mencapai 1.000 orang," katanya. Ia melanjutkan, jumlah nasabah tersebut hampir 100 persen berasal dari sektor ritel. Sementara, besaran investasi mereka berkisar mulai Rp150 juta hingga tanpa batas. Ada pula nasabah yang menanamkan modal senilai Rp1 miliar hingga Rp2 miliar per orang. "Mengenai kunjungan ke panti werdha hari ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian sosial 'CSR' tahun 2012 terutama pada bulan penuh berkah Ramadhan 1433 Hijriah. Pemilihan kunjungan ke panti werdha karena selama ini warga senior tersebut kurang mendapat apresiasi masyarakat," katanya. (*)
Berita Terkait

Indonesia dispatches 342 Hajj officers in first batch
28 April 2025 16:10

Polisi benarkan kebakaran Hotel 101 Urban berasal dari gedung sebelah
25 Februari 2025 13:30

Semua penghuni Hotel 101 Urban Tamansari selamat dari kebakaran
25 Februari 2025 13:02

Minister claims no civil liberties restrictions in first 100 days
5 Februari 2025 17:45

Palembang govt holds first riverside international jazz festival
1 Desember 2024 15:45

Gen Z in the vortex of the 2024 regional head elections
20 November 2024 21:30

First meeting since inauguration, President Prabowo and Jokowi reunite in Solo
3 November 2024 21:59

Prabowo holds first bilateral meetings with state guests
20 Oktober 2024 22:15