Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Seorang haji asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, Senin (16/6) dini hari waktu setempat setelah mengalami kejang dan diare, diduga karena kelelahan.
Almarhum dikenali sebagai H. Setyo Budi Mangun Dimun (64), warga Dukuh Kalipucang, Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo, Moh. Nurul Huda, Senin, menjelaskan bahwa almarhum sempat dirawat di RS King Abdullah akibat kejang-kejang, dehidrasi, dan diare.
"Setelah kondisinya sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke hotel, di perjalanan beliau wafat," ujar Huda.
Setyo Budi tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 53 dan termasuk kategori jamaah risiko tinggi (risti) karena faktor usia. Meski demikian, ia telah dinyatakan memenuhi syarat istitha’ah oleh Dinas Kesehatan sebelum keberangkatan.
"Almarhum sudah istitha’ah secara medis, maka kami wajib memberangkatkan," tambahnya.
Jenazah rencananya dimakamkan di pemakaman umum Soraya di pinggiran Kota Mekkah oleh petugas haji Indonesia. Huda mengimbau seluruh jamaah untuk menjaga kondisi fisik selama menjalani ibadah haji.
"Kami turut berduka cita. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ucapnya.
Sementara itu, menantu almarhum, Jony Eko Ristianto, mengatakan pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelumnya.
Ia menyebut terakhir kali berkomunikasi dengan mertuanya melalui video call pada Jumat malam.
"Beliau hanya bilang kecapekan. Tidak mengeluh sakit serius. Sehari-hari juga sehat, bekerja di sawah," ungkapnya.
Setyo Budi diketahui mendaftar haji sejak 2012 bersama istrinya yang lebih dahulu wafat pada 2015. Tahun ini, ia berangkat seorang diri untuk menunaikan ibadah haji.
