Surabaya (ANTARA) - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bersama Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menginisiasi pendirian Bank Sampah di wilayah RW 3 Kelurahan Perak Barat, Surabaya, untuk mendukung pelestarian lingkungan.
“Pendirian Bank Sampah sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mendorong terciptanya energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” kata Sekretaris Perusahaan TPS Erika Asih Palupi di Surabaya, Minggu.
Pendirian Bank Sampah di Kelurahan Perak Barat merupakan inisiatif yang terinspirasi dari keberhasilan pengelolaan Bank Sampah Induk Berkah di wilayah Sukomanunggal, Surabaya.
Sebagai langkah awal, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS menginisiasi program ini melalui proses penjajakan serta dialog konstruktif dengan warga RW 3 Perak Barat.
Program tersebut diawali melalui serangkaian diskusi partisipatif bersama warga yang mencakup penentuan lokasi, mekanisme pengelolaan bank sampah, hingga perumusan strategi pemasaran.
Dari proses itu, disepakati pemanfaatan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA) sebagai platform pendukung pengelolaan bank sampah sehingga lebih modern, transparan, dan profesional.
SIKELAPA juga terintegrasi dengan layanan tambahan seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, tabungan emas Pegadaian, serta fasilitas penukaran sampai kebutuhan pokok (sembako).
Program kolaboratif antara TPS dan SPTP dalam pendirian Bank Sampah ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang mencakup berbagai aspek pendukung secara menyeluruh.
Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan fasilitas gudang sampah, penyediaan alat pres sampah, serta pelatihan pengelolaan sampah bagi warga dan pengurus bank sampah.
Bank Sampah Gotong Royong pun mulai beroperasi pada Januari 2025 dengan fase awal adalah kegiatan pengumpulan sampah di RW 3 yang berhasil menghimpun 826 kilogram dan bernilai ekonomis mencapai Rp1.305.816.
Adapun jenis sampah yang dipilah dan dikumpulkan di Bank Sampah Gotong Royong meliputi kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral.
Diantara jenis-jenis tersebut, galon air mineral menjadi salah satu yang paling diminati oleh pengelola karena memiliki nilai guna tambahan dan dapat didaur ulang menjadi produk kreatif seperti pot bunga atau wadah tanaman.
Produk daur ulang berupa pot bunga atau tanaman dari galon air mineral mendapat respon positif yakni tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga dari masyarakat di luar wilayah Perak Barat.
Permintaan yang terus meningkat menunjukkan potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang. Rusli, salah satu pengurus Bank Sampah, menuturkan satu galon air mineral yang diolah menjadi pot bunga dijual dengan harga Rp15.000 per buah.
“Pot hasil daur ulang ini cukup diminati karena unik dan ramah lingkungan,” ujar Rusli.
TPS-SPTP inisiasi bank sampah guna dukung pelestarian lingkungan
Minggu, 15 Juni 2025 22:15 WIB

Sejumlah tumpukan sampah telah dilakukan pengangkutan dari Bank Sampah Gotong Royong RW 03 Perak Barat yang berada di LapanganColombo, Jalan Ikan Dorang Baru 46 Surabaya menuju ke Bank Sampah induk milik Pemkot Surabaya, Sabtu(14/6/2025). (ANTARA/HO-PT TPS)