Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Probolinggo terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing melalui peningkatan kualitas produk dan memperluas pasar melalui sertifikasi dan standarisasi produk.
Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan bimtek yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUMP) yang secara resmi dibuka oleh Wali kota Probolinggo Aminuddin di Puri Manggala Bhakti Kantor Pemkot Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
"Sertifikasi dan standarisasi merk merupakan hal yang sangat penting dalam dunia usaha, selain sebagai simbol untuk mengenal identitas dari suatu produk, hal itu juga sebagai perlindungan hukum atas suatu usaha," kata Wali kota Probolinggo Aminuddin saat memberikan sambutan.
Menurut dia, pemberian sertifikasi pada produk pangan UMKM merupakan sumber informasi penting bagi konsumen, serta dapat meningkatkan kepercayaan terhadap produk tersebut.
"Melalui sertifikasi dan standarisai maka memiliki hak hukum untuk melindungi produk UMKM dari penyalahgunaan atau ditiru oleh pesaing lain," katanya.
Berdasarkan data, dari 21.253 pelaku usaha di Kota Probolinggo, yang memiliki sertifikasi dan standarisasi secarah sah ternyata hanya 314 pelaku usaha dan ternyata banyak yang belum memproses karena hanya 1,48 persen yang memiliki.
"Di tengah tantangan dunia usaha yang semakin kompleks, produk yang telah tersertifikasi dan terstandarisasi memiliki daya saing lebih tinggi, baik di pasar luring maupun daring," tuturnya.
Ia menjelaskan, saat ini masih terkendala dengan efisiensi anggaran, sehingga Pemkot Probolinggo hanya mampu memberikan penguatan bimtek kepada 100 peserta, sehingga berharap bisa lebih agar pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang tersebut.
Sementara Kepala DKUMP Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan kegiatan itu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas, tetapi juga untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan penyusunan sertifikasi produk serta mampu merencanakan dan mengimplementasikan prosedur dan cara ketentuan sertifikasi dan standarisasi produk.
"Saya berharap dengan adanya kegiatan itu, UMKM di Kota Probolinggo dapat semakin berkembang, berdaya saing, serta memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada konsumen," katanya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan UMKM Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dalam rangka penguatan kapasitas pengelolaan UMKM di Kota Probolinggo.