Surabaya (ANTARA) - Badan Pelaksana Pengelola (BPP) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mencatat penyembelihan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto hanya 7 detik dan 4 detik untuk sapi kurban dari Gubernur Jatim Khofifah.
"Penyembelihan sapi kurban dari Presiden dan Gubernur itu dimulai pukul 06.00 WIB oleh juru sembelih Imam Fauzi dari Tim Juleha," kata Humas MAS H Helmy M Noor di Surabaya, Sabtu.
Ia menjelaskan penyembelihan sapi kurban yang dilaksanakan sehari setelah Shalat Idul Adha 1446 H/2025 itu didistribusikan kepada 2.000-an warga dari keluarga miskin (gakin).
"Untuk proses pengepakan dengan kotak tupperware dilakukan oleh 200-an petugas dan relawan, lalu distribusi. Proses distribusi tuntas kepada 2.000-an gakin sesuai data dari Kelurahan Pagesangan dan Menanggal pada sekitar pukul 13.00 WIB. Setiap gakin menerima 1 kilogram daging kurban," katanya.
BPP MAS menerima kurban sapi dari Presiden Prabowo Subianto yang jenisnya sapi Peranakan Ongole (PO) seberat 1.020 kilogram (1,02 ton).
"Sapi kurban bantuan Presiden itu berasal dari peternak Teguh dari Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, yang jenisnya sapi lokal peranakan ongole (PO) dengan bobot seberat 1.020 kg," katanya.
Sementara itu, sapi kurban bantuan Gubernur Jatim berasal dari peternak Gani dari Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dengan jenis sapi lokal PO dengan bobot badan seberat 960 kg.
"Kami juga menerima bantuan sapi kurban dari Wagub Jatim Emil Dardak dan Sekda Jatim Adhy Karyono, namun proses penyembelihan dilakukan di Masjid Islamic Center dan Masjid Baitul Hamdi Pemprov Jatim," kata Helmy M Noor.
Untuk sapi kurban bantuan Wakil Gubernur Jatim berasal dari peternak Abdul dari Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dengan jenis sapi lokal PO dengan bobot badan seberat 900 kg.
Sedangkan sapi kurban bantuan Sekda Provinsi Jatim berasal dari peternak Naili Sa'adah dari Desa Takeran, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dengan jenis sapi lokal PO dengan bobot badan seberat 860 kg.
"Tahun ini kami menerima 65 ekor kambing kurban dan 23 ekor sapi. Total ada 88 ekor hewan kurban. Banyak warga yang sejak Kamis (5/6) datang melakukan wisata kurban," katanya.
Saat hadir dalam penyembelihan di Masjid Al-Akbar, Plt. Gubernur Emil Dardak menyampaikan bahwa distribusi daging kurban dilakukan secara bertahap untuk mencegah penumpukan dan memastikan pemerataan.
“Sistem distribusi dirancang adil dan merata, serta mempertimbangkan efektivitas logistik dan kenyamanan bagi tenaga pelaksana,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jatim telah menyiapkan hampir 2.000 dokter hewan, 1.500 paramedik veteriner, dan lebih dari 3.000 juru sembelih halal (Juleha) untuk mengawasi proses penyembelihan.
Penyembelihan dilakukan tidak hanya di RPH, namun juga di berbagai titik dengan standar pemeriksaan ketat, baik antemortem maupun postmortem.
“Pengawasan kesehatan hewan kurban sudah dilakukan jauh-jauh hari. Kami pastikan semua hewan sehat, sudah divaksin PMK dan LSD,” tegas Emil.
Data Dinas Peternakan Jatim menyebutkan ketersediaan hewan kurban tahun ini mencapai lebih dari 500.000 ekor sapi, 900.000 kambing, dan hampir 300.000 domba.
"Idul Adha tahun ini menjadi momen penguatan nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat. Dengan semangat berbagi dan berkurban, Jawa Timur membuktikan bahwa kebersamaan, tanggung jawab, dan pengorbanan adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang beradab," katanya.
Pemotongan sapi dari Presiden Prabowo di Masjid Al-Akbar hanya 7 detik
Sabtu, 7 Juni 2025 17:15 WIB

Pemotongan hewan kurban di Masjid Al-Akbar Surabaya. ANTARA/HO-Humas MAS