Surabaya (ANTARA) - Ketua Pro Megawati (ProMeg) 96 Jawa Timur Agus Parminto mengimbau seluruh kader dan jajaran pengurus PDI Perjuangan di Surabaya untuk tetap solid dan menjaga kekompakan menyusul dinamika yang terjadi di internal partai.
"Seluruh kader PDIP solid menjaga basis wilayah masing-masing dalam satu barisan. Tetap tegak lurus kepada Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Kamis.
Ia menegaskan pentingnya mengonversi kesolidan di internal partai menjadi kekuatan politik yang nyata guna menggerakkan mesin partai secara efektif.
"Dengan begitu, tidak mudah diiris-iris dan bisa fokus pada kerja-kerja nyata untuk rakyat," ujarnya.
Menanggapi perkembangan usai pembebastugasan Ketua DPC PDIP Surabaya, Agus meminta agar penyelesaian dilakukan secara internal dan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Ojo umek ae (jangan kebanyakan tingkah)! Kalau ada persoalan pasca pembebastugasan Ketua DPC Surabaya, mohon diselesaikan secara internal dan dilaporkan ke DPP PDIP agar DPP yang mengambil tindakan," ujarnya.
Agus menuturkan, barisan ProMeg 96 memiliki ikatan emosional dan ideologis kuat dengan perjalanan PDI Perjuangan, khususnya di Surabaya dan Jawa Timur.
Ia menyebut, beberapa tokoh di dalamnya memiliki kedekatan langsung dengan Ketua Umum PDIP, Hj. Megawati Soekarnoputri.
Sebagai salah satu tokoh yang turut membesarkan partai di bawah komando Megawati, Agus menyampaikan sejumlah poin kepada kader, khususnya di Surabaya.
Ia menekankan pentingnya menjaga etika berpolitik dan tidak saling menjatuhkan antar sesama kader, apalagi dalam situasi persaingan politik yang tidak sehat.
"Ada pihak yang selama ini menunggangi partai dan belum menunjukkan diri, namun mengambil keuntungan dari kegaduhan internal. Kepada saudara-saudaraku yang pernah berjuang bersama, mohon ini menjadi perhatian," ucapnya.
Pernyataan Agus juga merespons pernyataan salah satu kader muda yang menyampaikan keprihatinan terkait kondisi internal partai kepada media.
"Yang sesama senior harus kompak, sementara juniornya jangan melewati batas etika," katanya menambahkan.