Surabaya (ANTARA) - Ratusan anak-anak kader PDI Perjuangan Kota Surabaya menyusuri jejak sang proklamator Soekarno dalam kegiatan Soekarno Trip ke-2 sebagai bagian dari peringatan Bulan Bung Karno 2025, yang digelar oleh Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya bersama DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Panitia kegiatan dari TMP Surabaya Bagus Ramadhan Saputra di Kota Surabaya, Sabtu mengatakan kegiatan ini mengusung tema: xSetialah Kepada Sumbermu' dan subtema "Kekuatan Kita Harus Tetap Bersumber Kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Rakyat".
"Peserta diajak menyusuri jejak sejarah hidup Putra Sang Fajar di Kota Pahlawan. Rute sejarah yang dilalui antara lain Makam WR. Supratman, rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean IV, SDN Ketabang I (dulu SD Sulung) dan Kantor Pos Kebon Rojo yang dulunya merupakan gedung HBS (Hogere Burger School) tempat Bung Karno menempuh pendidikan menengah. Perjalanan berlanjut ke Rumah Hos Tjokroaminoto di Peneleh, tempat Bung Karno pernah tinggal saat menjadi pelajar," katanya.
Ia menekankan bahwa Soekarno Trip bukan sekadar wisata sejarah melainkan sarana membangun kesadaran dan semangat kebangsaan bagi generasi muda.
"Kami ingin mereka pulang dengan semangat yang menyala. Seperti Bung Karno, mereka harus tumbuh sebagai anak muda yang sadar akan sejarah dan punya tekad untuk mengubah masa depan bangsa," katanya.
Kegiatan yang kedua kalinya ini juga dipandang sebagai investasi karakter oleh Hadrean Renanda selaku Ketua Panitia Bulan Bung Karno 2025.
"Soekarno Trip ini lebih dari sekadar kunjungan. Ini pengalaman batin yang membentuk karakter cinta tanah air. Mereka tidak hanya melihat tempat-tempat bersejarah, tapi diajak memahami nilai-nilai perjuangan seorang Bung Karno,” kata Hadrean.
Plt. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Yordan M. Batara Goa, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya mencetak pemimpin masa depan.
“Kami ingin kegiatan ini menumbuhkan Bung Karno-Bung Karno baru. Anak-anak ini kelak harus mampu membawa bangsa ke arah kemajuan, dengan semangat nasionalisme dan cita-cita besar seperti Bung Karno,” ujarnya.