Lamongan (ANTARA) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jawa Timur telah rampung dengan hasil mencakup pembangunan infrastruktur dasar dan kegiatan sosial yang menyasar langsung kebutuhan warga.
Inspektur Daerah Militer (Irdam) V/Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Ramli mengatakan TMMD menjadi bukti nyata sinergisitas antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi desa.
“Pembangunan rabat beton, rumah layak huni, dan saluran air menjadi program unggulan. Saluran air ini bukan hanya untuk Desa Kebalankulon, tapi juga desa di wilayah timur yang sangat membutuhkan air saat musim kemarau,” katanya di Lamongan, Rabu.
Ia menitipkan pesan penting mengenai peran aktif masyarakat untuk merawat hasil pembangunan.
“Masyarakat harus ikut merawat hasil TMMD agar manfaatnya berkelanjutan dan membantu pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memastikan pembangunan tidak berhenti setelah TMMD berakhir.
Menurutnya, sinergisitas antara pemerintah daerah dan TNI akan terus dilanjutkan demi kesejahteraan warga.
“Ada kelanjutan normalisasi waduk dan pembangunan jalan menuju Desa Manyar. Ini berdampak ke desa-desa sekitar dan memperluas manfaat dari program TMMD,” katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mendukung keberlanjutan pembangunan.
Yuhronur menyebut, keberhasilan TMMD sejalan dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk memperkuat infrastruktur dasar dan konektivitas antarwilayah.
Sebagaimana diketahui, TMMD ke-124 telah merampungkan pembangunan rabat beton sepanjang 690,2 meter, jalan poros desa 137,5 meter, pembangunan 10 unit rumah tidak layak huni (RTLH) beserta mandi cuci kakus (MCK), tembok penahan tanah (TPT), lima titik irigasi perpompaan (Irpon), dan fasilitas lapangan olahraga.
Di bidang sosial, warga mendapat pelatihan budidaya ikan lele, bantuan 2.000 benih ikan, sosialisasi pangan terpadu, layanan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta 28 kegiatan edukatif lainnya.