UB terjunkan tim pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban

Malang Raya (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB) menerjunkan tim dengan personel ratusan mahasiswa dan puluhan dosen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan hewan kurban di beberapa wilayah di Malang Raya.

"Kami hari ini melepaskan petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban dari FKH UB, totalnya 916 mahasiswa dan 65 dosen," kata Dekan FKH UB drh Diah Ayu Oktaviane A.P. di UB Kampus Dieng, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.

Ratusan mahasiswa FKH UB yang dilibatkan di dalam proses penyembelihan hewan kurban tersebut disebar ke wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Diah menyebut bahwa penerjunan para mahasiswa ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam memberikan pengalaman langsung melaksanakan tugas sebagai dokter hewan.

Sebab, kata dia, sebagai calon dokter hewan mahasiswa harus bisa tujuan dari tugasnya, yakni menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat. Salah satu caranya adalah memastikan bahwa daging hewan kurban yang akan dikonsumsi bebas dari segala macam penyakit.

"Kondisi saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan di bidang kesehatan hewan, masih banyak penyakit yang berpotensi ditularkan dari hewan ke manusia atau zoonosis," ujarnya.

Untuk dosen yang ditugaskan saat Idul Adha 2025, disebutnya telah bergelar dokter hewan. Wilayah kerjanya tidak hanya meliputi Malang Raya tetapi juga ke beberapa daerah lain di Jawa Timur, seperti Lamongan, Kediri, dan Surabaya.

Para dosen itu juga akan mendampingi mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan pada hewan dan daging kurban.

"Masyarakat memerlukan edukasi soal kurban yang aman. Bukan berarti hewan kurban itu sudah aman tanpa dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan," ujarnya.

Kemudian, fakultas tersebut juga menyelenggarakan pelatihan pada sejumlah juru sembelih halal yang nantinya akan bertugas melakukan penyembelihan hewan saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, pada Jumat (6/6).

"Ini menjadi komitmen dan kontribusi nyata dari kami kepada masyarakat," ujar dia.

Pelatihan itu bertujuan untuk benar-benar memastikan teknik dan proses penyembelihan dari para juru sembelih halal tetap sesuai syariat agama Islam.

"Kami ingin memastikan ibadah kurban yang dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam dan menjamin keamanan ketika dagingnya dikonsumsi," tuturnya.