Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi membangun ekosistem informasi yang sehat di tengah tantangan disrupsi digital, banjir informasi, dan potensi disinformasi yang semakin kompleks.
“Tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri. Karena itu, saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi membangun ekosistem informasi yang sehat. Publik harus menjadi aktor yang terlibat aktif dalam proses pembangunan,” ujar Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi (Setdaprov) Jawa Timur, Benny Sampirwanto, saat membacakan sambutan Gubernur pada Peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional Tahun 2025 dan Hari Lahir Ke-15, KI Jatim di Surabaya, Kamis.
Menurutnya tantangan di era digital tidak bisa dihadapi secara parsial, melainkan butuh sinergi lintas sektor.
Benny menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus mendukung gerakan nasional keterbukaan informasi menuju tata kelola pemerintahan yang modern dan berintegritas.
Ia juga mengapresiasi berbagai inisiatif Komisi Informasi, mulai dari pemeringkatan badan publik melalui monitoring dan evaluasi (monev), edukasi keterbukaan informasi, hingga penyelesaian sengketa informasi secara adil dan berintegritas.
“Berkat kolaborasi, Pemprov Jatim telah meraih berbagai prestasi, termasuk predikat ‘Informatif’ dari Komisi Informasi Pusat RI selama tiga tahun berturut-turut,” katanya.
Keberhasilan tersebut, lanjut dia, ditopang oleh penguatan struktur dan layanan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), serta inovasi penyediaan informasi publik melalui berbagai platform digital.
Selain itu, Pemprov Jatim juga mendorong transparansi perencanaan dan penganggaran melalui keterbukaan dokumen secara online, serta berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk pengambilan kebijakan berbasis data.
“Semua inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga memperkuat partisipasi masyarakat dan kepercayaan terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.
Benny menyampaikan terima kasih kepada Komisi Informasi Jawa Timur dan seluruh badan publik atas capaian Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) Jatim tahun 2024 yang naik signifikan menjadi 83,83.
“Dengan skor tersebut, Jawa Timur menempati posisi kedua tingkat nasional dan cukup jauh berada di atas rata-rata skor nasional,” katanya.
Menurut dia, capaian tersebut mencerminkan transparansi, akuntabilitas, dan responsivitas Pemprov Jatim dalam memberikan akses informasi kepada masyarakat sebagai wujud nyata demokrasi dan partisipasi publik.