Trenggalek Gelar Operasi Pasar Tanpa Beras
Jumat, 20 Juli 2012 18:03 WIB
Trenggalek - Bulog tidak selalu memasok beras premium untuk kegiatan operasi pasar murah yang digelar di dua pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Dalam sepekan, paling hanya sekali disediakan beras premium," ungkap Kabid Industri dan Perdagangan Disperindagtamben Kabupaten Trenggalek, Djumiasih, Jumat.
Namun, Djumiasih mengaku bisa memaklumi keterbatasan bulog dalam mendukung kegiatan operasi pasar di Kabupaten Trenggalek.
Hal ini bisa terjadi karena Perum Bulog Subdivre VIII yang menjadi mitra kegaitan pasar murah harus membagi distribusi beras dengan tiga daerah lain yang menjadi wilayah kerjanya, yakni Kabupaten Blitar, Kota Blitar, serta Kabupaten Tulungagung.
"Tidak masalah, karena sebenarnya harga beras di pasaran cukup stabil, tidak perlu dilakukan operasi pasar secara berlebihan," ujarnya.
Selain alasan harga beras cukup stabil, Djumiasih berdalih ketersediaan beras di masyarakat masih melimpah, karena saat ini masih fase musim panen.
Kondisi sebaliknya terjadi pada komoditi minyak goreng serta gula pasir yang cenderung mengelami fluktuasi harga, selama dua pekan terakhir.
Akibatnya, masyarakat yang menjadi konsumen dua komoditi sembako tersebut mengalami kepanikan. Mereka khawatir harga sembako, khususnya komiditi minyak goreng dan gula pasir terus melonjak sehingga kian memberatkan ekonomi masyarakat kecil.
"Itu sebabnya masyarakat lebih banyak memburu minyak goreng dan gula pasir ketimbang beras. Kebetulan selisihnya lumayan banyak," imbuh Djumiasih.
Meski tidak maksimal, lanjut dia, pihaknya berharap operasi pasar murah yang digelar Pemprov Jatim dan difasilitasi Disperindagtamben Kabupaten Trenggalek tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga sejumlah komoditi sembako, beberapa pekan terakhir.
Operasi pasar murah itu sendiri sesuai jadwal akan digelar secara berigilir selama sebulan penuh, yakni sejak tanggal 13 Juli hingga 16 Agustus, bertempat di Pasar Basah, Kota Trenggalek serta di Pasar Tugu, Kecamatan Tugu.
Pada operasi pasar tersebut gula pasir jual Rp10.500 per kilogram atau lebih murah antara Rp1.000-Rp2.000 dibanding harga pasar, sedangkan minyak goreng jenis fortune dijual Rp10 ribu per liter dan minyak goreng kerapu Rp8.500 per 900 mili liter. Di pasaran harga komoditas ini mencapai Rp11 ribu per liter hingga Rp12 ribu per liter. (*)