Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan 89 calon haji cadangan telah menerima vaksin meningitis sebagai syarat kesehatan untuk pemberangkatan ke Tanah Suci.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung Desi Lusiana Wardani, Selasa menjelaskan, pihaknya terus menyesuaikan pelaksanaan vaksinasi berdasarkan data resmi dari Kemenag.
Hasilnya, hingga Selasa pagi, tercatat ada 89 calon haji cadangan telah divaksin, dari total 132 nama yang berpotensi berangkat dalam kloter bulan Mei.
"Sejauh ini sudah 89 calon haji cadangan yang sudah divaksin. Kami menunggu data lanjutan dari Kemenag untuk bisa menuntaskan vaksinasi bagi sisanya," ujar Desi.
Dinkes Tulungagung saat ini masih memiliki stok sekitar 25 dosis vaksin meningitis.
Namun jumlah ini belum mencukupi untuk seluruh jamaah calon haji cadangan yang belum mendapatkan suntikan. Sesuai ketentuan, vaksin meningitis harus diberikan minimal dua minggu sebelum keberangkatan haji.
"Jika JCH baru menerima vaksin hari ini, maka baru bisa berangkat dua minggu ke depan. Artinya, yang belum divaksin hingga hari ini tidak memungkinkan ikut dalam kloter 48 yang berangkat besok," jelasnya.
Terkait ketersediaan vaksin, Dinkes telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan tambahan alokasi dosis.
Selain itu, opsi kerja sama dengan kabupaten/kota lain juga dibuka jika ada daerah yang memiliki kelebihan stok vaksin meningitis.
"Koordinasi sedang kami lakukan agar kebutuhan vaksin seluruh JCH cadangan bisa terpenuhi. Nanti teknis pemberian vaksin tetap dilakukan oleh puskesmas sesuai domisili masing-masing jamaah," ujarnya.
Desi menambahkan, masa berlaku vaksin meningitis adalah satu tahun. Sehingga apabila ada JCH cadangan yang telah divaksin tetapi tidak jadi berangkat tahun ini, maka tidak perlu menerima suntikan ulang jika tahun depan kembali mendapat panggilan haji.