Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai mengintensifkan pemantauan terhadap ketersediaan dan kondisi kesehatan hewan ternak kurban menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.
Kabid Kesehatan Hewan Disnakeswan Tulungagung drh. Tutus Sumaryani, Jumat mengatakan, pemantauan dilakukan secara serentak oleh petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di seluruh wilayah kecamatan.
Pemeriksaan menyasar hewan ternak jenis sapi dan kambing yang paling banyak digunakan masyarakat untuk ibadah kurban.
"Stok hewan ternak kita, baik kambing maupun sapi, sejauh ini aman dan cenderung surplus. Kondisi kesehatan ternak pun relatif baik, sehingga layak untuk qurban," kata drh. Tutus.
Berdasarkan data Disnakeswan, lanjut Tutus, populasi kambing di Tulungagung saat ini mencapai sekitar 173 ribu ekor dan sapi sebanyak 126 ribu ekor.
Namun, hanya sebagian dari populasi tersebut yang memenuhi kriteria kurban, yakni sekitar 15 persen dari kambing dan 10 persen dari sapi, sesuai dengan standar kesehatan dan usia.
Pada Idul Adha 2024, kebutuhan kurban di Tulungagung tercatat sebanyak 3.200 ekor sapi dan 18 ribu ekor kambing.
Dengan stok saat ini, kebutuhan lokal dipastikan tercukupi, bahkan menyisakan cukup banyak hewan ternak untuk memenuhi permintaan dari luar daerah.
"Biasanya peternak kita juga melayani permintaan dari luar Tulungagung. Jadi selain untuk konsumsi lokal, ternak layak qurban juga dikirim ke daerah lain," ujarnya.
Selain memeriksa ketersediaan dan kelayakan hewan kurban, Disnakeswan juga memantau arus lalu lintas hewan ternak.
Aktivitas jual beli di sejumlah pasar hewan mulai menunjukkan peningkatan, terutama di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung dan sentra perdagangan lain di tingkat kecamatan.
Peningkatan arus pengiriman ternak juga mulai terlihat. Sejumlah peternak melaporkan mulai menerima pesanan hewan kurban dari luar daerah.
Untuk keperluan itu, setiap hewan yang dikirim diwajibkan dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) sebagai syarat administratif dan jaminan mutu.
"Tulungagung ini dikenal sebagai salah satu sentra ternak di Jawa Timur. Tidak heran jika saat musim qurban, aktivitas pengiriman ke luar daerah pun meningkat. Kami pastikan lalu lintas ternak tetap terkendali dan sesuai prosedur kesehatan," katanya menambahkan.
Monitoring intensif akan terus dilakukan hingga mendekati hari H penyembelihan, guna memastikan tidak terjadi kekurangan maupun penyebaran penyakit pada hewan ternak kurban.
