Bojonegoro - Dinas Pertanian Bojonegoro, Jawa Timur, memprogramkan pembangunan jaringan irigasi sepanjang 5 kilometer lebih untuk areal pertanian seluas 6.000 hektare dengan memanfaatkan air tampungan Bendung Gerak Bengawan Solo. "Program pengembangan jaringan irigasi ini dilakukan bertahap mulai 2013 hingga 2017, dengan biaya sekitar Rp1 juta per meter persegi," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Subekti, Senin. Dikatakannya, program jaringan irigasi sepanjang lima kilometer lebih itu, lokasinya di daerah hulu Bendung Gerak Bengawan Solo yang sekarang ini, areal pertanian di wilayah setempat sebagian sudah memanfaatkan air Bengawan Solo dengan sistem pompanisasi. "Sistem jaringan irigasinya masih sekedarnya, seperti hanya dengan memanfaatkan slang plastik," katanya, mengungkapkan. Oleh karena itu, menurut dia, pihaknya memprogramkan pembangunan jaringan irigasi sepanjang lima kilometer, mulai Kecamatan Kalitidu 744 meter, Malo 663 meter, Padangan 944 meter, dan Dander 952 meter. Selain itu, lanjutnya, di Kecamatan Kecamatan Purwosari 253 meter, Ngasem, 351 meter, Kasiman 269 meter dan Kedewan 174 meter, yang selama ini bukan masuk areal pertanian dengan sistem pompanisasi dengan mengambil air Bengawan Solo. Ia menjelaskan, pengelolaan air tampungan Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, yang pada musim kemarau bisa mencapai 13 juta meter kubik lebih, langsung ditangani Balai Besar Bengawan Solo di Solo. (*)
Berita Terkait
SAR Bojonegoro Amankan Pentas Band Wali
16 Oktober 2012 14:11
Puluhan Pedagang Bojonegoro Berjualan di Bendung Gerak
12 September 2012 14:45
Pemkab Bojonegoro Dukung Pembangunan Dua Bendung
10 Agustus 2012 09:14
Dua Menteri Akan Resmikan Bendung Gerak Bojonegoro
1 Mei 2012 15:11
Balai Besar Tutup Pintu Bendung Gerak Bojonegoro
30 April 2012 14:11
Pegembangan Potensi Air Bendung Gerak Tunggu "SOP"
12 Februari 2013 09:58
Belanja Pembangunan Bojonegoro Capai Rp337 Miliar
20 Juni 2012 18:48
Kontraktor Bendung Gerak Bojonegoro Ajukan Tambahan Waktu
22 Februari 2012 13:46
