Madura Raya (ANTARA) - Aparat Polres Sumenep, Jawa Timur memperketat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi di wilayah itu, menyusul adanya temuan penyaluran pupuk ke luar Madura yang ditemukan di Kabupaten Sampang beberapa hari lalu.
"Langkah kepolisian Polres Sumenep ini untuk mencegah hal serupa terjadi di kabupaten ini sebagaimana pernah terjadi di Kabupaten Sampang. Sesuai ketentuan, penyaluran pupuk bersubsidi ini khusus pada daerah tertentu bukan lintas daerah atau lintas kabupaten," kata Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso di Sumenep, Jawa Timur, Senin.
Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan pengawasan dan pengecekan stok pupuk ke berbagai kios yang ada di wilayah itu.
Salah satunya, seperti yang dilakukan petugas ke Kios Makmur milik Haji Fauzi di Dusun Polay, Desa Gilang, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Di kios ini, Polres Sumenep melakukan pengecekan bersama Dinas Perdagangan, Pertanian dan Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep.
"Hasil pengecekan yang kami lakukan di sana, aman. Dalam artian stok tersedia, dan catatan distribusi lengkap," ujar Kapolres.
Selain meningkatkan pengawasan ke para pemilik kios dan distributor, Polres Sumenep juga inten melakukan koordinasi dengan para petani melalui kelompok tani dan pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di wilayah itu.
"Dengan pola peningkatan pengawasan dua arah ini, yakni pihak kios dan petani, kami yakin berbagai upaya penyimpangan bisa dicegah," ujar Kapolres.
Ia lebih lanjut lanjut menjelaskan, pihaknya berkepentingan mencegah adanya upaya penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyukseskan program prioritas pemerintah pusat.
“Presiden RI saat ini tengah menjalankan program Asta Cita dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Untuk itu, ketersediaan pupuk menjadi salah satu faktor penting agar program swasembada pangan bisa berhasil, khususnya di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Orang nomor satu di lingkungan Polres Sumenep ini juga mengimbau agar masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mengawasi distribusi pupuk. Bila ditemukan indikasi penyimpangan atau penyelewengan, masyarakat diminta segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
"Dengan keterlibatan Polri serta peran aktif semua pihak, kami berharap pengawasan ini dapat mendorong terwujudnya swasembada pangan sesuai dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa berjalan sesuai harapan,” katanya
Sementara itu, berdasarkan data Pemkab Sumenep, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten paling timur ini untuk musim tanam 2025 sebanyak 70.835 ton.
Perinciannya, terdiri atas sebanyak 38.981 ton pupuk Urea, 30.571 ton pupuk NPK, dan 1.336 ton pupuk organik. Penyaluran pupuk ini melibatkan lima distributor dan 163 kios yang tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Sumenep.