Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjalin kerja sama strategis dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) RI dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang komunikasi dan digital.
Penandatanganan Nota Kesepakatan dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Pusat Pengembangan Aparatur Kemkomdigi Noor Iza di Gedung BPSDM Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Kamis.
Gubernur Jatim menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama tersebut dan meyakini, kolaborasi ini akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan profesionalitas dan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim.
“Saya optimistis kerja sama ini akan memperkuat kapasitas ASN kita, serta mendukung terwujudnya Jatim sebagai gerbang baru Nusantara, bahkan dapat naik kelas menjadi Orkestrator National Value Chain,” kata Khofifah.
Menurut dia, dengan posisi strategis serta potensi unggulan yang dimiliki, Jawa Timur dapat menawarkan nilai tambah bagi daerah lain. Hal ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan daya saing daerah di kancah nasional maupun global.
Sebagai informasi, pada 2023 Pemprov Jatim bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah menyelenggarakan program Digital Leadership Academy (DLA) guna membentuk pola pikir digital para pemimpin di lingkungan pemerintahan daerah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II dan III Tahun 2025 yang diikuti 80 peserta. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kinerja birokrasi di tengah tantangan efisiensi dan ketidakpastian global.
"Tantangan semakin kompleks. Kita butuh kerja cepat dan pelayanan maksimal karena berdampak pada berbagai sektor dan kehidupan sosial masyarakat," ujarnya.
Khofifah menekankan perlunya pemimpin yang adaptif, inovatif, solutif, dan visioner. Menurutnya, pelayanan prima dan profesional tetap harus dikedepankan meski di tengah keterbatasan.
Jika tidak, hal itu bisa memicu efek domino yang menghambat kinerja birokrasi dan pertumbuhan ekonomi.
Ia juga mendorong peserta pelatihan untuk menerapkan analisis 'SWOT' dalam menghadapi tantangan, dengan menekankan pentingnya kekuatan kolektif seperti integritas, komitmen, serta profesionalitas kerja.
"Kesuksesan ada di detail. Maka saya tekankan pentingnya bekerja dengan teliti, melakukan pengecekan berulang, dan menjaga integritas dalam mengelola ekosistem digital," tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa gejolak ekonomi global pasca kebijakan tarif impor 32 persen harus disikapi secara strategis.
Pemprov Jatim, kata dia, berperan penting dalam mengambil langkah adaptif untuk mengantisipasi dampaknya.
Terkait peluang, ia menyebut masih banyak sektor di Jawa Timur yang bisa dikembangkan, terutama dalam mendorong ekspor dan memperkuat UMKM.
Namun demikian, ia juga mengakui masih adanya sejumlah pekerjaan rumah, seperti kemiskinan, pernikahan usia dini, serta peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
"Peran besar ada di pundak eselon II dan III. Tolong kuatkan etos kerja dan pastikan kinerja kita lebih produktif dan berdampak," katanya.
Pemprov Jatim dan Kemkomdigi kerja sama pengembangan SDM digital
Kamis, 10 April 2025 15:18 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Pusat Pengembangan Aparatur Kemkomdigi Noor Iza menunjukkan nota kesepahaman yang ditandatangani di Gedung BPSDM Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Kamis (10/4/2025). (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)