Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai ekspor provinsi ini pada Februari 2025 mengalami peningkatan sebesar 6,73 persen dibanding Januari 2025, yaitu dari 1,96 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 2,09 miliar dolar AS.
"Peningkatan tersebut dipicu oleh meningkatnya kinerja ekspor sektor nonmigas," kata Kepala BPS Jatim Zulkipli, di Surabaya, Selasa.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas Jatim mengalami peningkatan yaitu sebesar 4,15 persen yaitu dari 1,94 miliar dolar AS menjadi 2,02 miliar dolar AS.
Dibandingkan Februari 2024, nilai ekspor sektor nonmigas juga mengalami peningkatan sebesar 17,96 persen, sehingga memberikan kontribusi sebesar 96,97 persen dari total ekspor bulan ini.
Untuk nilai ekspor sektor migas pada Februari 2025 mengalami peningkatan sebesar 416,30 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 12,24 juta dolar AS menjadi 63,21 juta dolar AS.
Nilai ekspor sektor migas tersebut hanya memiliki peranan sebesar 3,03 persen terhadap total ekspor Jatim pada bulan ini, namun jika dibandingkan Februari 2024 mengalami penurunan sebesar 29,04 persen.
Secara detail, golongan Perhiasan/Permata (HS 71) masih menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim dengan nilai transaksi sebesar 271,05 juta dolar AS dan berkontribusi sebesar 13,39 persen pada total ekspor nonmigas dengan paling banyak diekspor ke Swiss yaitu 117,76 juta dolar AS.
Golongan barang terbanyak kedua yang diekspor Jatim adalah golongan Lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang nilai ekspor sebesar 167,35 juta dolar AS dan menyumbang 8,26 persen dari total ekspor nonmigas dengan utamanya dikirim ke Tiongkok dengan nilai sebesar 70,49 juta dolar AS.
Golongan barang dengan ekspor terbanyak ketiga adalah golongan Tembaga (HS 74) sebesar 166,71 juta dolar AS dan menyumbang 8,23 persen dari total ekspor nonmigas dengan utamanya diekspor ke Malaysia, yakni 75,00 juta dolar AS.
Sementara untuk ekspor migas pada Februari 2025 ini masih didominasi oleh ekspor minyak mentah dengan nilai 59,69 juta dolar AS dengan memberikan kontribusi sebesar 2,86 persen terhadap total nilai ekspor Jatim.