Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mendorong para petani di wilayah itu untuk mengolah hasil pertanian secara mandiri, sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian.
"Selama ini sektor pengolahan masih bergantung pada daerah lain. Gabah yang kita hasilkan dijual ke luar, lalu hasil berasnya kita beli kembali. Jika petani bisa mengolah sendiri, ini akan membuka peluang usaha yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tani," kata Bupati Bangkalan Lukman Hakim di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa.
Jika semua proses pengolahan dari hasil produksi pertanian dilakukan oleh petani secara langsung, atau setidaknya di dilakukan di Kabupaten Bangkalan, ia yakin ekonomi di sektor pertanian akan lebih baik.
Karena itu, sambung Lukman, ke depan Pemkab Bangkalan perlu menyediakan fasilitas pendukung, agar pengolahan hasil pertanian bisa dilakukan di Kabupaten Bangkalan.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan berupaya memfasilitasi pengembangan sektor produksi melalui pengadaan alat-alat pertanian secara bertahap.
“Ini menjadi bentuk nyata komitmen kami untuk terus memajukan sektor pertanian di Bangkalan,” katanya.
Kabupaten Bangkalan termasuk satu dari 157 kabupaten/kota di Indonesia menjadi target pengembangan produksi hasil pertanian dalam program peningkatan produksi pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Penunjukan Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu kabupaten yang diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi pertanian ini, tentu bukan tanpa alasan, karena Bangkalan memang termasuk salah satu kabupaten di Pulau Madura yang dikenal mampu memproduksi hasil pertanian secara maksimal," katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso menjelaskan, pada Maret dan April 2025 Kabupaten Bangkalan menargetkan panen padi seluas 23.114 hektare dengan proyeksi produksi mencapai 120.193 ton gabah.
Program perluasan areal tanam (PAT) yang dilakukan Pemkab Bangkalan pada musim tanam tahun di areal lahan seluas 4.468 hektare.
"Program ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah pusat untuk menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan yang memainkan peran penting di tingkat dunia sebagaimana disampaikan Kementan RI saat melakukan kunjungan ke Bangkalan belum lama ini," kata Puguh.
Luas tanam pada periode Januari dan April di Bangkalan tercatat 31.633,51 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 5,06 ton per hektare.
Luas lahan sawah di Kabupaten Bangkalan mencapai 29.540 hektare, sawah tadah hujan 21.491 hektare, sawah irigasi 8.049 hektare, dan tegal 62.618 hektare.
Pemerintah telah mengupayakan peningkatan produksi hasil pertanian di wilayah itu melalui bantuan irigasi dan pompanisasi (irpom) dan pengeboran di 213 titik untuk mengairi sawah tadah hujan dan mengatasi kekeringan yang melanda sebagian desa di wilayah itu.