Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa Kabupaten Bangkalan di Provinsi Jawa Timur merupakan contoh daerah pertanian produktif yang patut ditiru daerah lainnya di Indonesia.
"Ini kita berada di Bangkalan sekarang, kalau seluruh kabupaten bergerak seperti Bangkalan, kita akan swasembada secepat-cepatnya, seperti arahan Bapak Presiden," kata Mentan dalam kunjungan kerja di Bangkalan, Jawa Timur, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa.
Amran menyebutkan, peningkatan produktivitas pertanian di Bangkalan bisa menjadi contoh sukses untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Mentan menyoroti bahwa peningkatan indeks pertanaman (IP) dari IP1 menjadi IP3 di Kabupaten Bangkalan menunjukkan lonjakan signifikan dalam hasil pertanian, yang tentu dapat menguntungkan sektor pertanian di Indonesia.
"Kenapa? (Bisa menjadi percontohan) karena peningkatan tanaman di sini dari IP1 menjadi I2, IP2 menjadi IP3, artinya tanam satu kali jadi tiga kali, atau tanam dua kali menjadi tiga kali," ujar Mentan.
Dengan peningkatan tersebut, lahan pertanian yang awalnya seluas 49 ribu hektare akan berkembang menjadi 74 ribu hektare pada tahun 2025, meningkatkan jumlah pertanaman sebesar 51 persen.
"Naiknya luar biasa, 51 persen. Dari 49 ribu hektare menjadi insya Allah 2025 itu 74 ribu hektare. Artinya naik 51 persen. Bisa bayangkan kalau seluruh Indonesia bergerak seperti Pak Profesor Arief (Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief Moelia Edie)," ucapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bangkalan mampu mencapai hasil yang sangat baik dengan meningkatkan frekuensi tanam dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.
Mentan juga memuji penggunaan pompa dan peralatan pertanian yang telah disalurkan ke daerah ini, yang menunjukkan hasil luar biasa berkat dukungan teknologi pertanian yang optimal.
"Sekali lagi, pompa yang telah disalurkan sebelumnya di daerah ini sangat produktif, peralatan yang dikirim sangat produktif," terangnya.
Menurut dia, meski peralatan yang digunakan di daerah lain serupa, keberhasilan di Bangkalan tak lepas dari motivasi, kolaborasi, serta dedikasi yang dimiliki oleh petani dan semua pihak terkait.
Dikatakan pula bahwa apabila seluruh kabupaten di Indonesia mengikuti jejak Bangkalan, target swasembada pangan bisa tercapai lebih cepat dan optimal.
"Karena motivasi, passionnya, orangnya dan seterusnya. Ini kolaborasinya luar biasa, Bangkalan ini patut dicontoh untuk seluruh Indonesia, sektor pertanian, lompatannya (perluasan lahan sawah naik) 51 persen," kata Mentan.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M. Edie mengungkapkan bahwa bantuan yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian sebelumnya telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani di daerahnya.
“Alhamdulillah, combine harvester, traktor roda dua dan empat, serta pompa yang diberikan oleh Pak Menteri sangat membantu kami. Hasilnya, produksi padi meningkat. Jika sebelumnya petani hanya bisa panen dua kali setahun, kini mereka bisa panen tiga hingga empat kali,” ungkapnya.
Ia juga melaporkan bahwa Kabupaten Bangkalan saat ini telah mencapai surplus pangan hingga delapan bulan ke depan.
“Terkait dengan target produksi untuk (lahan seluas) 74.000 hektare di tahun 2025 kami insya Allah akan penuhi. Setelah panen perdana yang saat ini di bulan Januari Kabupaten Bangkalan melakukan panen 2.000 hektare, kami akan lanjutkan kembali musim tanam di Januari, Februari, Maret," kata Arief.
"Kemudian April, Mei, Juni. Selanjutnya Juli, Agustus, September, insya Allah akan kami penuhi 74.000 hektare, tiga kali panen kalau bisa berhasil menjadi empat kali panen di akhir tahun 2025," tambah Arief.(*)