Kediri (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur menyebut realisasi penyerapan gabah petani pada musim panen 2025 ini melebihi dari target.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Imam Mahdi mengemukakan pada musim panen 2025 ini total pembelian gabah hingga Maret 2025 sebesar 16.368.741 kilogram atau 137,21 persen dari target yang ditetapkan.
"Kami selalu berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pembelian GKP (gabah kering panen) petani, meskipun mungkin di lapangan terdapat beberapa kendala dan keterbatasan yang ada,” katanya di Kediri, Selasa.
Ia mengungkapkan, target pembelian gabah di Bulog Kediri sampai dengan Maret 2025 sebesar 11.930.000 kilogram dengan rincian Kabupaten dan Kota Kediri sebesar 5.930.000 kilogram dan Kabupaten Nganjuk sebesar 6.000.000 kilogram.
Hingga Senin, 17 Maret 2025 total pembelian gabah di Bulog Kediri sebesar 16.368.741 kilogram dari target yang ditetapkan dengan rincian Kabupaten dan Kota Kediri sebesar 7.496.815 kilogram atau 126,42 persen dari target dan Kabupaten Nganjuk sebesar 8.871.926 kilogram atau 147,87 persen dari target.
Pihaknya menambahkan, dalam menghadapi panen raya para petani diberikan kemudahan dengan melaporkan rencana panennya kepada petugas penyuluh lapangan (PPL) dari dinas pertanian dan Babinsa (Bintara pembina desa) di masing-masing kecamatan yang kemudian diteruskan kepada PIC (Person In Charge) Perum Bulog Kediri.
Dengan itu, Bulog Kediri dapat mengakomodasi seluruh hasil panen petani dengan menyesuaikan jadwal panen dengan kapasitas pengeringan supaya tidak terjadi penumpukan gabah kering panen yang belum dapat diproses akibat penuhnya kapasitas pengeringan sehingga menyebabkan kerusakan pada gabah dimaksud.
“Kami juga menawarkan kepada seluruh mitra penggilingan yang mempunyai sarana pengeringan di wilayah kerja Kancab Kediri apabila ada yang ingin bekerjasama dengan Bulog dalam melakukan kegiatan ini,” kata Imam.
Pihaknya hingga kini masih terus melakukan penyerapan gabah kering panen di wilayah Bulog Kediri, kendati hasil penyerapan melebihi target yang ditentukan.
Menurut dia, hal ini dilakukan demi menjaga harga GKP di tingkat petani terutama saat panen raya seperti sekarang.
Dirinya juga meminta ke seluruh petani supaya gabah yang dikirimkan ke mitra pengering Bulog merupakan gabah kering panen, bukan gabah yang masih hijau, basah, berjamur berkecambah dan lain sebagainya.
"Karena hal tersebut akan memperlama dan menghambat proses pengeringan bahkan merusak mesin pengeringan sehingga akan menghambat proses penyerapan gabah kering panen petani pada hari berikutnya," kata Imam.