Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri bersama Perum Bulog Kediri menggelar operasi pasar sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran.
"Harga beras mulai meningkat sejak awal Februari 2024. Jadi, kami kerja sama dengan Bulog, TPID mengadakan operasi pasar ini," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno di Kediri, Jatim, Senin.
Ia menambahkan operasi pasar digelar selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (28/2/2024) di setiap kecamatan Kota Kediri.
Warga yang bisa membeli beras dalam operasi pasar ini harus bisa menunjukkan KTP warga Kota Kediri.
Dirinya juga menjelaskan dari hasil dialog yang dilakukan dengan petani, mayoritas memang menunda tanam sebab menunggu air.
Biasanya, di November ataupun Desember petani sudah mulai tanam, namun karena air masih sulit, urung dilakukan.
Petani mula tanam sekitar Februari ini, sehingga dimungkinkan panen raya saat Lebaran 2024.
"Beberapa petani menunda tanam, karena mereka khawatir air hujan belum turun. Biasanya November-Desember hujan, sehingga masih menunda. Tapi, ini sebagian sudah mulai tanam, jadi di Maret semoga sudah mulai ada panen," kata dia.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Bulog Kediri Estu Rahmaningtyas mengatakan beras yang dijual dalam operasi pasar ini ada kualitas medium dan premium dengan total 10 ton beras di satu titik operasi, yakni 8 ton kualitas medium serta 2 ton kualitas premium.
Untuk harga beras medium yakni Rp52 ribu per 5 kilogram, sedangkan beras premium Rp68 ribu per 5 kilogram. Setiap warga dibatasi pembeliannya maksimal dua karung atau 10 kilogram beras.
"Kami lakukan operasi pasar, membawa beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) 8 ton dan premium 2 ton. Besok juga sama, di Kecamatan Kota dan Pesantren," kata dia.
Ia menambahkan beras untuk SPHP itu dari beras impor, sedangkan kualitas premium dari distributor. Kendati beras impor, kualitasnya juga bagus.
Warga sudah mulai antre hingga di luar pintu pagar kantor Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Namun, mereka tetap tertib dalam membeli beras.
Salah seorang warga, Siti Masfiah mengatakan dirinya membeli dua karung beras dengan total 10 kilogram. Harga beras ini lebih murah ketimbang di pasar.
"Saya beli dua, harganya Rp52 ribu per 5 kilogram. Ini lebih murah, sebab di pasar beras yang biasa sudah Rp15 ribu per kilogram," katanya.
Pembeli lainnya, Lilis mengatakan dua karung tidak cukup untuk satu bulan guna kebutuhan makan keluarga.
"Namun, tetap bersyukur dapat beras harga murah. Sebelumnya, saya beli yang biasa itu Rp63 ribu per 5 kilogram. Saya berharap harga bisa normal lagi, sulit jika terus mahal," katanya.
Pemkot Kediri bersama Bulog gelar operasi pasar stabilkan harga
Senin, 26 Februari 2024 23:08 WIB
kami kerja sama dengan Bulog, TPID mengadakan operasi pasar ini