Surabaya (ANTARA) - Bupati Ngawi Ony Anwar dan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menjadi pengisi dalam kegiatan Ramadhan yang digelar Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan Jawa Timur, keduanya menyampaikan esensi bulan suci yang lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga.
"Sangat disayangkan jika Ramadhan hanya dihabiskan untuk menahan lapar dan dahaga. Maknanya jauh lebih besar, karena Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda," kata Ony Anwar dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Senin.
Dalam acara bertema "Hikmah Ramadhan", Ony menjelaskan bahwa bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri, terutama dalam hal pahala ibadah.
"Jika ibadah lain pahalanya berkisar antara 10 hingga 700 lipat, maka puasa Ramadhan adalah untuk Allah dan hanya Allah yang menentukan jumlah pahalanya, bisa tak terhingga," ujarnya.
Sebagai Wakil Ketua Bamusi PDIP Jatim, Ony juga menekankan tiga esensi utama dalam bulan Ramadhan, yakni menyegerakan permohonan ampunan ketika bersalah, ikhlas dalam bersedekah, serta merawat silaturahmi.
"Tiga hal ini menjadikan seseorang tergolong sebagai muttaqin atau orang yang bertakwa kepada Allah SWT," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menegaskan bahwa kegiatan rutin ini tidak hanya sekadar mengisi waktu puasa, tetapi juga memiliki makna penting dalam membumikan Al-Qur'an serta merawat kebhinekaan.
Semangat tersebut diwujudkan dengan pembagian ratusan paket buka puasa yang dilakukan setiap hari selama Ramadhan.
"Kami berharap Bamusi terus merawat nilai-nilai keagamaan, khususnya bagi umat Muslim. Kegiatan seperti ini menjadi bagian dari syiar, dan PDI Perjuangan harus tetap menyala," kata Marhaen yang juga Ketua Bamusi Jatim.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pada 21 Maret 2025 akan digelar peringatan Nuzulul Quran dengan agenda santunan bagi anak yatim, piatu, dan kaum dhuafa.
"Setiap hari akan ada buka bersama, salat magrib, serta tarawih. Kemudian pada 21 Maret, kita akan memperingati Nuzulul Quran," tuturnya.