Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menyusun rencana strategis tujuh prioritas pembangunan dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 dan forum konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2026-2029.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Kota Surabaya, Selasa, mengatakan kegiatan ini fokus untuk menyusun rencana strategis tujuh prioritas pembangunan Kota Surabaya, yaitu mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu dan anak, mengurangi angka kematian bayi (AKB), mengurangi angka stunting, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menurunkan angka gini ratio.
"Hari ini kita berkumpul bukan hanya untuk sekedar bertemu menuntaskan acara seremonial belaka, namun untuk mencapai kesepakatan bagaimana Surabaya akan kita rencanakan selama lima tahun ke depan. Fokusnya adalah pembangunan untuk menyelesaikan tujuh prioritas dengan melibatkan masyarakat," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia menjelaskan bonus demografi atau kelompok usia produktif menjadi prioritas utama dalam penyusunan RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan meningkatkan kemampuan anak muda dengan membentuk Creative Hub di 31 kecamatan.
"Ketika kita menurunkan kemiskinan, kita juga harus bisa menaikkan kemampuan anak muda (usia produktif) sehingga angka pengangguran di Kota Surabaya ini semakin menurun," tuturnya.
Pembentukan Creative Hub dilakukan mulai April 2025 melalui kerja sama dengan banyak elemen masyarakat, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surabaya.
"Bentuk kegiatan Creative Hub adalah pelatihan untuk mengasah kemampuan sesuai kebutuhan dunia industri. Contohnya, pelatihan wirausaha laundry berstandar internasional hingga peternakan yang tersertifikasi," ucapnya.
Ia menekankan dalam pembangunan lima tahun ke depan juga harus mengedepankan pembangunan kawasan aglomerasi, khususnya pada aspek transportasi publik yang membutuhkan integrasi dan infrastruktur antara Surabaya dan kabupaten atau kota di sekitarnya.
"Maka mulai sekarang hilangkan ego sektoral, bangun kerja sama dengan kabupaten lain seperti Sidoarjo, Bangkalan, Gresik, Mojokerto dan Lamongan serta Daerah lain," katanya.