Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan kementeriannya tengah menyiapkan regulasi keamanan siber yang mampu melindungi infrastruktur masyarakat tanpa menghambat inovasi digital.
"Soal regulasi keamanan siber, saat ini sedang berlangsung diskusi yang bertujuan untuk membuat regulasi yang melindungi infrastruktur penting masyarakat tanpa menghambat inovasi digital," kata Nezar di Jakarta, Kamis.
Nezar menyebutkan keamanan siber di tengah pesatnya perkembangan era digital sudah menjadi suatu hal yang wajib disiapkan dan diperhatikan, maka dari itu Kemkomdigi memiliki prioritas untuk memastikan hal ini juga optimal di Indonesia.
Nezar menyebutkan bahwa dalam hal regulasi yang terkait dengan keamanan siber, sebenarnya Pemerintah sudah memulai pelindungan di ruang digital bagi masyarakat Indonesia dengan menghadirkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang disahkan pada 2022.
UU PDP menurutnya telah mengamanatkan standar keamanan yang tinggi bagi Penyelenggara Sistem Elektronik agar dapat memastikan data pribadi pengguna layanannya tetap aman.
Bentuk dukungan lainnya pada keamanan siber dalam bentuk regulasi, menurut Nezar ialah dengan diterbitkannya Pedoman Etika AI. Sebuah panduan agar pengembang teknologi bisa memastikan inovasi kecerdasan artifisial bisa bertanggung jawab di Indonesia termasuk dalam hal keamanan siber.
Nezar menambahkan bahwa Kementerian Komdigi juga menyiapkan program keamanan informasi yang merupakan inisiatif dalam penerapan standar keamanan untuk sistem elektronik publik, audit keamanan aplikasi, dan memfasilitasi sertifikasi keamanan untuk kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah.
"Terakhir soal kerja sama internasional. Kementerian Komdigi secara aktif berpartisipasi dalam Kerja Sama Keamanan Siber ASEAN, bermitra dengan negara-negara lain dan pertukaran intelijen ancaman internasional untuk membangun ketahanan siber nasional," ujarnya.
Meski pemerintah sudah mengambil inisiatif-inisiatif mengoptimalkan keamanan siber di Indonesia, Nezar menyebutkan tetap dibutuhkan peran aktif pihak lain untuk bisa menyempurnakan hal penting ini.
Ia mendorong sektor swasta dalam hal ini perusahaan teknologi nasional dan global sebagai mitra penting pemerintah untuk memegang peranan dalam mencegah ancaman siber, pengembangan kapasitas, dan perlindungan infrastruktur.
"Mari kita jadikan keamanan siber sebagai prioritas dalam setiap inovasi digital yang kita lakukan. Kita juga gunakan AI dan teknologi canggih secara bijak dan bertanggung jawab untuk melindungi ruang digital kita, bukan untuk merusaknya. Dan mari kita nyalakan semangat untuk selalu selangkah lebih maju dari para penjahat siber," ajak Nezar.