Surabaya (ANTARA) - Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan kerja spesifik ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis, untuk membahas sistem penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri dan swasta.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini penting sebagai langkah untuk memastikan sistem penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri dan swasta berjalan dengan adil dan transparan.
"Sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi harus lebih mengutamakan prinsip keadilan dan pemerataan dengan memberi porsi yang lebih kepada jalur prestasi dan jalur tes yang terjangkau," ucapnya.
Lebih lanjut, Himmatul Aliyah juga menegaskan bahwa Perguruan tinggi harus juga berperan dalam usaha pemerataan pendidikan. Salah satunya dengan memberi kesempatan lebih pada siswa yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Perguruan tinggi harus memastikan bahwa siswa yang berprestasi dari berbagai latar sosial ekonomi memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas," ujarnya.
Terkait penerimaan mahasiswa baru, Rektor Unair Prof. Nasih menjelaskan bahwa Universitas Airlangga fokus kepada kualitas daripada kuantitas.
"Unair termasuk yang memiliki prinsip small is beautiful, jadi meski penerimaan mahasiswa tidak terlalu banyak, namun insyaallah akan menjadi cantik-cantik,” ucap Guru Besar FEB Unair itu.
Lebih lanjut, Prof Nasih juga menegaskan bahwa Unair selalu terbuka untuk menerima calon mahasiswa baru yang memiliki masalah ekonomi.
“Dalam kaitannya dengan KIP Kuliah, Unair termasuk yang agak banyak karena setiap tahun. Kami selalu memberikan KIP sebanyak lebih dari 1.000. Pada tahun 2024 lalu kita memberikan KIP Kuliah sebanyak 1.400 sehingga di jalur mandiri pun Unair ada KIP Kuliah. Jadi tidak ada alasan untuk mereka yang kurang mampu dan terdaftar KIP Kuliah untuk tidak mengikuti seleksi mandiri di Unair," ucapnya.