Disdik Jatim Evaluasi Nilai Bahasa Indonesia UN
Minggu, 27 Mei 2012 14:52 WIB
Surabaya - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur akan mengevaluasi nilai Bahasa Indonesia dalam ujian nasional yang lebih rendah dibandingkan dengan mata ujian Matematika, Bahasa Inggris, dan Kompetensi (IPA, IPS, Agama).
"Hasil UN untuk Jawa Timur sangat membanggakan, karena Jatim meraih posisi terbaik se-Indonesia, padahal peserta UN paling banyak, tapi kami akan tetap mengadakan evaluasi, khususnya untuk nilai Bahasa Indonesia," kata Kepala Disdik Jatim Dr Harun di Surabaya, Minggu.
Ia menunjukkan, nilai tertinggi Bahasa Indonesia untuk SMK adalah 9,60; Bahasa Inggris 9,80; Matematika 9,90; dan Kompetensi 9,60.
Untuk SMA, nilai tertinggi Bahasa Indonesia adalah 51,84; IPA 55,79; dan IPS 54,43; sedangkan untuk MA, nilai tertinggi Bahasa Indonesia adalah 49,38; IPA 54,03; IPS 53,86; dan Agama 51,94.
"Jadi, nilai Bahasa Indonesia tetap di bawah nilai untuk Matematika, IPA, IPS, dan Agama, karena itu kami akan mengadakan evaluasi untuk meningkatkan nilai Bahasa Indonesia untuk UN berikutnya," katanya.
Ditanya upaya yang akan dilakukan, ia mengatakan dirinya tidak bisa menjelaskan saat ini, karena evaluasi akan dilakukan secara lintas sektoral, terutama melibatkan Disdik dan dewan pendidikan se-Jatim.
"Yang jelas, kami akan melakukan program khusus untuk meningkatkan nilai Bahasa Indonesia pada UN di masa-masa mendatang, tapi apa bentuk program itu akan kita rumuskan bersama," katanya.
Menurut dia, sinergi antara dinas pendidikan kabupaten/kota, dewan pendidikan se-Jatim, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya selama ini sudah cukup baik, terutama di tingkat kabupaten/kota.
"Kalau tidak ada sinergi dan koordinasi yang baik, tentu persentase ketidaklulusan UN yang hanya 0,07 persen tidak akan dapat dicapai. Persentase 0,07 persen itu sudah sangat baik, karena persentase yang perlu intervensi signifikan bila mencapai 5 persen lebih," katanya.
Di Jatim, sebanyak 369 siswa SMA/MA/SMK tidak lulus UN 2012, yakni 256 dari 210.586 siswa SMA/MA dan 113 dari 164.905 siswa SMK. Jumlah itu menunjukkan Jatim menjadi provinsi dengan peringkat kelulusan UN terbaik se-Indonesia, lalu disusul Provinsi Sulawesi Utara (0,09 persen), Bali (0,10 persen), Jawa Barat (0,10 persen), dan Sumatera Utara (0,12 persen). (*)