Surabaya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi meminta sekolah melakukan komunikasi dua arah untuk pendampingan siswa saat pembelajaran daring yang kembali diterapkan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Wahid Wahyudi saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa, menuturkan kabupaten/kota di Jatim telah ditetapkan sebagai daerah penerapan PPKM darurat. Dengan aturan itu, baik daerah dengan level 4 maupun level 3 akan melakukan metode pembelajaran jarak jauh atau daring.
"Artinya segala kegiatan SMA/SMK di Jawa Timur termasuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) juga dilakukan secara daring," ujarnya.
Untuk itu, Wahid meminta seluruh satuan pendidikan di Jatim harus meningkatkan kualitas pembelajaran daring, mulai dari segi kualitas guru, tenaga kependidikan, bahan ajar, metode pembelajaran hingga konsentrasi daya serap siswa terhadap materi pelajaran agar lebih optimal.
"Saya meminta satuan pendidikan agar menjalin komunikasi secara efektif dengan wali murid agar ada pendampingan bagi siswa selama pendidikan jarak jauh atau daring," katanya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu juga meminta dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan belajar daring di seluruh satuan pendidikan masing-masing.
"Harus ada pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan belajar daring di seluruh satuan pendidikan agar bisa berjalan optimal," ujarnya.
Pembelajaran daring, Disdik Jatim minta sekolah lakukan komunikasi dua arah
Selasa, 6 Juli 2021 15:58 WIB