Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Jawa Timur berkomitmen mengawasi secara ketat proses pelaksanaan efisiensi anggaran yang dilaksanakan pemerintah kota (pemkot) setempat, agar berjalan transparan dan tepat sasaran.
Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita di Kota Malang, Senin, mengatakan pelaksanaan efisiensi anggaran tidak boleh menghilangkan esensi dari sejumlah program bersifat kerakyatan yang sebelumnya telah berjalan.
"Kami akan merapatkan ini (pelaksanaan efisiensi anggaran) lebih jauh mengenai seperti apa pergeseran-pergeseran dan efisiensinya harus dilakukan di pos-pos mana saja," kata Amithya.
Amithya menjelaskan bahwa untuk pendidikan dan kesehatan merupakan program utama atau kategorinya krusial yang memang harus diselamatkan, karena menyangkut hajat hidup banyak orang.
"Yang jelas kami akan menyelamatkan itu, tidak menginginkan itu digeser sehingga harus tetap ada. Mungkin anggaran pendukung-pendukung yang lain saja (efisiensi)," ujar dia.
Maka dari itu, saat proses efisiensi anggaran dijalankan, DPRD dan Pemkot Malang akan mencarikan solusi agar pelaksanaan program itu tidak mengalami kendala.
"Misalnya, nanti ternyata efisiensi itu tidak cukup untuk membiayai beberapa program yang substainable dari beberapa tahun yang lalu, contohnya di bidang kesehatan mungkin dan pendidikan kami akan mencarikan jalan keluarnya," ucap dia.
Tak hanya itu, bentuk pengawasan yang dilakukan juga dengan memantau proses penghitungan pemangkasan anggaran suatu program.
Artinya, kata dia, pelaksanaan efisiensi anggaran yang menjadi arahan langsung dari pemerintah pusat dan dituangkan di dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, lalu ditindaklanjuti dengan terbitnya surat perintah dari Kementerian Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian oleh Pemkot Malang.
"Pemotongan itu untuk anggaran-anggaran yang sebetulnya sifatnya lebih ke operasional dan kami berharap sesuai dengan 16 poin (pos belanja) yang diatur," kata Amithya.