Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan strategi efisiensi anggaran menyusul penurunan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp120 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026.
Penurunan tersebut disampaikan Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara saat membacakan jawaban Bupati Mochamad Nur Arifin atas pandangan umum fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam rapat paripurna, Jumat.
"Dana transfer dari pusat semula turun Rp153 miliar. Namun setelah upaya lobi Bupati ke pemerintah pusat, angka penurunan bisa ditekan menjadi sekitar Rp120 miliar," kata Syah.
Menurut dia, penurunan ini merupakan dampak kebijakan nasional yang juga dialami banyak daerah lain di Indonesia. Kendati demikian, Pemkab Trenggalek memastikan program-program kerakyatan tetap menjadi prioritas.
"Kita akan mengetatkan belanja birokrasi, namun kegiatan yang berdampak langsung ke masyarakat seperti infrastruktur dan kesejahteraan rakyat tetap dijaga," ujarnya.
Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi menambahkan, pemangkasan terbesar terjadi pada dana bagi hasil dan dana desa.
Dana bagi hasil turun hingga Rp47 miliar, sedangkan dana desa berkurang Rp24 miliar. Selain itu, Dana Alokasi Umum (DAU) juga terpengaruh karena sebagian belanja pegawai, terutama PPPK baru, harus ditanggung daerah.
"Untuk insentif fiskal yang tahun lalu mencapai Rp31 miliar, saat ini juga nihil. Namun ada kenaikan pada Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik sebesar Rp15 miliar untuk tunjangan profesi guru, serta tambahan DAK fisik Rp19 miliar untuk pembangunan jalan," jelas Doding.
Dengan penyesuaian itu, total kekurangan anggaran daerah mencapai Rp120 miliar.
DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan membahas langkah konkret menutup selisih tersebut, termasuk kemungkinan penambahan sumber pembiayaan melalui pinjaman daerah.
"Strateginya adalah memperketat belanja birokrasi agar efisien, tapi menjaga agar program infrastruktur dan kerakyatan tidak berkurang," ujarnya menegaskan.
Total RAPBD Trenggalek tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp1,9 triliun, atau sekitar Rp1,8 triliun jika tanpa tambahan anggaran pinjaman.
