Malang Raya (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Jawa Timur Arif Wahyudi menyebut ada beberapa opsi yang bisa dijadikan sebagai lokasi untuk menampung pedagang Pasar Besar sementara waktu, sebagai langkah awal pelaksanaan renovasi lokasi tersebut.
"Menyangkut relokasi pedagang, pilihan (lokasi) banyak dan pasti di sekitar pasar, bisa ditempatkan di belakang (Pasar Besar), menyentuh alun-alun, bahkan Pasar Comboran juga bisa jadi alternatif," kata Arif di Kota Malang, Selasa.
Proses relokasi itu harus dipastikan bahwa masa berlaku sewa lapak antara pedagang dan pemerintah setempat rampung.
"Tapi catatannya kontrak diselesaikan dengan penyewa sekarang," ujarnya.
Arif menyebut Pemerintah Kota Malang juga telah menyiapkan anggaran untuk merelokasi pedagang Pasar Besar, nilainya mencapai Rp10 miliar.
Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tahun 2025. Itu juga sudah disetujui oleh DPRD setempat.
Lebih lanjut, proses relokasi ini bersifat penting, sebab fisik bangunan fasilitas umum yang berada di Jalan Pasar Besar harus segera diperbaiki karena mempertimbangkan sisi keamanan serta kenyamanan aktivitas pedagang dan pembeli.
"Pelaksanaan renovasi ini urgen karena kondisi (bangunan) memang harus segera diperbaiki. Sempat terbakar dan itu mengurangi kekuatan bangunan, instalasi listrik dan air sudah terganggu sehingga membahayakan kalau tidak ada sentuhan pembangunan pemerintah," ujarnya.
Terkait pelaksanaan renovasi Pasar Besar, Arif menyatakan bahwa hal itu akan dilakukan oleh pemerintah pusat yang diproyeksikan menganggarkan dana perbaikan sekitar Rp268 miliar.
"Pembangunan induk menggunakan APBN," katanya.
Pihaknya sampai saat ini masih belum mengetahui kapan tahapan renovasi tersebut dilaksanakan. Namun, detail engineering desaign (DED) Pasar Besar telah diserahkan oleh Pemerintah Kota Malang ke pemerintah pusat untuk dilakukan peninjauan.
"Dalam rangka memperbaiki DED sesuai permintaan pemerintah pusat," ucap dia.
Selain itu, ia menambahkan pihaknya sudah mengawal pelaksanaan rencana renovasi Pasar Besar sejak tahun 2019 hingga 2022, tetapi hal itu belum dijalankan lantaran masih ada beberapa pedagang yang tidak setuju dengan proses tersebut.
Lalu, Arif menyatakan bahwa persoalan itu kini sudah selesai. Karenanya diharapkan renovasi bisa segera berjalan.
"Hari ini rupanya sudah ada kesadaran kalau pasar perlu pembangunan," ujarnya.