29 Gapoktan Bojonegoro Terlibat Pengadaan Beras
Senin, 30 April 2012 16:39 WIB
Bojonegoro - Sebanyak 29 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bojonegoro, Jatim, terlibat dalam pengadaan beras dan gabah di Bulog Subdivre III Bojonegoro, sebagai usaha mencukupi beras miskin yang berkualitas di daerah setempat.
Kepala Kantor Binmas Ketahanan Pangan Bojonegoro, Iskandar, Senin mengatakan, keterlibatan gapoktan dalam pengadaan beras dan gabah tersebut, diperkirakan, sudah mampu mencukupi kebutuhan beras warga miskin di Bojonegoro, yang jumlahnya mencapai 2.000 ton per bulan.
Ia mengaku, tidak hapal, jumlah beras hasil pembelian gapoktan yang terlibat dalam pengadaan beras dan gabah yang pelaksanaan kontraknya, dimulai 16 April.
"Jumlah totalnya tidak hapal, tapi kalau rata-ratanya dalam pengadaan beras tersebut, setiap gapoktan, berkisar lima sampai 20 ton per harinya," katanya.
Ia menghitung, kalau satu gapoktan rata-rata bisa memperoleh minimal lima ton setara beras per hari, berarti dalam sebulan bisa memperoleh 150 ton. Pengadaan beras gapoktan tersebut, dengan jumlah minimal saja, bisa mencukupi kebutuhan beras warga miskin, bahkan berlebih.
Ia mengemukakan, gapoktan yang terlibat di dalam pengadaan beras tersebut, idealnya memiliki gudang beras di masing-masing wilayahnya.
"Bulog hanya tinggal mengambil beras di gapoktan yang sudah dibeli itu, ketika membutuhkan menyalurkan beras miskin," katanya.
Hanya saja, menurut dia, program itu, masih belum bisa berjalan seluruhnya, sebab baru empat gapoktan yang memiliki gudang yaitu Gapoktan Kecamatan Kepohbaru, Kedungadem, Kanor dan Kalitidu.
"Beras dan gabah hasil pembelian gapoktan lainnya, langsung disetorkan ke Bulog," katanya.
Meski demikian, ia optimis, program pengadaan beras miskin dengan cara bekerja sama dengan gapoktan tersebut, tetap bisa berjalan. Rencananya, untuk menunjang gapoktan, akan dibangun 20 gudang dengan biaya Rp1 miliar dari APBD 2012.
"Pelaksanaan pembangunan gudang gapoktan, pada Mei sudah berjalan," katanya, menambahkan.
Sebelum itu, Kepala Perum Bulog Divre Jatim Rito Angky Pratomo meminta sebanyak 323 gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayahnya yang sudah terdaftar dan menjalin kontrak, bisa aktif melakukan pembelian gabah dan beras pada 2012.
"Kalau tiga kali kami beri peringatan masih juga tidak aktif, akan kami 'penalti'," katanya.