DPRD Bojonegoro Minta BULOG Libatkan Gapoktan
Kamis, 8 Maret 2012 14:37 WIB
Bojonegoro - Jajaran Komisi B DPRD Bojonegoro, Jatim, meminta Bulog Sub Divre III Bojonegoro melibatkan gabungan kelompok tani (Gapoktan) dalam pengadaan beras dan gabah pada musim panen tahun ini untuk pengendalian harga di tingkat petani.
"Pada tahap awal, DPRD meminta empat Gapoktan di wilayah timur dan barat bisa dilibatkan dalam pengadaan beras dan gabah, agar mewakili wilayah Bojonegoro," kata anggota Komisi B DPRD setempat, Tri Kasih, Kamis.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi B DPRD, Chisbullah Huda. Ia menyebutkan, dalam pengadaan beras dan gabah, fungsi mitra Bulog dari kontraktor selama ini hanya sebatas sebagai tengkulak yang sering merugikan petani.
"Dengan adanya Gapoktan, paling tidak petani bisa langsung menjual gabah dan berasnya kepada Bulog tanpa harus melalui mitra Bulog, sehingga ada persaingan harga," katanya, menegaskan.
Ia menjelaskan, DPRD sudah mengusulkan agar pengadaan gabah dan beras melibatkan Gapoktan di daerah setempat sejak musim panen tahun lalu, namun usulan itu tidak berjalan, sebab pemkab tidak mendorong terbentuknya Gapoktan.
"Hanya ada satu Gapoktan yang sudah berdiri pada tahun lalu, namun dalam praktiknya tetap tidak terlibat dalam pengadaan beras dan gabah," kata Tri, mengungkapkan.
Oleh karena itu, Badan Ketahanan Pemkab Bojonegoro diminta untuk
secepatnya mendorong terbentuknya Gapoktan yang merupakan gabungan kelompok tani, agar bisa dilibatkan dalam pengadaan beras dan gabah.
"Kami terus melakukan pemantauan dan mendorong terbentuknya Gapoktan," ucapnya. Ia menambahkan DPRD akan mengevaluasi permintaannya pada bulan depan.
Secara terpisah, Kepala Perum Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Damin Hartono Roestam menyatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan Gapoktan terlibat dalam pengadaan beras dan gabah dengan catatan harus mendapatkan rekomendasi dari Badan Ketahanan Pangan.
"Kita sudah melakukan pertemuan dengan jajaran Badan Ketahanan Pangan, sudah ada 20 Gapoktan yang dikonsultasikan bisa terlibat dalam pengadaan beras dan gabah," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah mitra Bulog dalam pengadaan beras dan gabah pada musim panen tahun ini mencapai 51 kontraktor yang meliputi Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, di antaranya 35 kontraktor sudah aktif melakukan kegiatan pengadaan, sedangkan lainnya masih dalam persiapan.
Khusus Bojonegoro, lanjutnya, dalam pengadaan beras dan gabah, ditargetkan sebesar 45 ribu ton setara beras pada musim panen 2012.
"Dalam pengadaan yang sudah berjalan sejak Januari lalu, dari tiga kabupaten, kami sudah menyerap 16.500 ton setara beras," katanya.(*)