Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Provinsi Jawa Timur dapat memenuhi penambahan target yang dicanangkannya yakni dua juta ton produksi beras atau empat juta ton gabah pada 2025.
"Potensi Jawa Timur sangat besar. Insya Allah target kenaikan beras khusus Jawa Timur, kami target dua juta ton atau gabah empat juta ton kenaikannya," ucap Mentan Amran setelah menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pencapaian Luas Tambah Tanam (LTT) di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Selasa.
Menurut dia, kenaikan tersebut tercatat sebagai kenaikan tertinggi sepanjang sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
"Ini kenaikan tertinggi sepanjang sejarah, namun dengan catatan seluruh irigasi yang kurang lebih 300 ribu hektare, diperbaiki oleh PU, mulai dari primer, sekunder dan tersier, diperbaiki," katanya.
Mentan Amran menambahkan, target itu akan tercapai karena anggaran untuk pembangunan dan revitalisasi irigasi pertanian sudah disetujui oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yaitu sebesar Rp12 triliun.
Hal tersebut, lanjutnya, didukung oleh langkah-langkah untuk membantu petani dengan pemberian pupuk bersubsidi dua kali lipat dan menurunkan biaya irigasi pertanian.
"Satu, memberikan pupuk dua kali lipat yang akhirnya sekarang tidak ada masalah. Kedua, Irigasi diperbaiki dengan diturunkan biaya irigasi tersier, primer hingga sekunder," jelasnya.
Kemudian, kata Mentan Amran, upaya Presiden Prabowo lainnya untuk para petani ialah menaikkan harga jual produk pertanian.
"Dan terakhir adalah harga jual produk pertanian. Harga jual gabah dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 dan jagung Rp5.000 menjadi Rp5.500," kata Mentan Amran.
Mentan Amran menambahkan, kebijakan tersebut dikeluarkan Presiden Prabowo karena tidak ingin para petani menjadi rugi yang disebabkan harga jual produksi pertanian menjadi rendah.
"Dan beliau mengatakan tidak boleh petani dirugikan. Gabah dan beras dari petani harus diserap wajib oleh Bulog," ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kinerja yang baik kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian baik terkait percepatan swasembada pangan di Jawa Timur.
"Pak Pangdam ini luar biasa, bergerak cepat, kami bangga. Kami berterima kasih dan apresiasi Pak Pangdam atas perhatiannya dan kinerjanya di sektor pangan, juga Pak Gubernur, para Bupati, para Kepala Dinas, para Dandim, Dandrem, dan seterusnya," ujarnya.
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025 untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai di 2027.
Mentan mengatakan target produksi padi pada tahun ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 30 juta ton.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak ikut berperan dalam membangun pertanian Indonesia demi terwujudnya target tersebut.