Surabaya (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya terus berupaya mempermudah mobilitas masyarakat untuk dapat menggunakan kereta api sebagai transportasi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya Luqman Arif memastikan kesiapan pihaknya dalam menghadapi masa angkutan Nataru 2024/2025 yang berlangsung mulai 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“Kami telah melakukan berbagai persiapan jauh-jauh hari untuk mendukung kelancaran masa Nataru. Salah satunya adalah pembelian tiket yang dapat dilakukan hingga H-45 secara daring, sehingga masyarakat dapat membeli tiket kapan saja dan di mana saja,” Kata Luqman saat ditemui ANTARA di Stasiun Gubeng Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan, pemeriksaan seluruh jalur kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya juga telah rampung dilakukan sebelum masa angkutan Nataru 2024/2025.
“Alhamdulillah, semua jalur siap, mulai dari Stasiun Tobo di Kabupaten Bojonegoro hingga Stasiun Wlingi di Kabupaten Blitar,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, antisipasi cuaca ekstrem juga dilakukan dengan menggandeng BMKG untuk memantau prakiraan cuaca terkini.
“Kami menyiagakan petugas di daerah-daerah pantauan khusus selama 24 jam dan menempatkan alat material siaga di lokasi rawan,” ucapnya.
Dalam hal keamanan, KAI Daop 8 bekerja sama dengan TNI, Polri dan pengamanan eksternal, termasuk komunitas pecinta kereta api untuk memastikan keamanan di stasiun, dalam kereta, serta sepanjang jalur.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya juga menambah delapan kereta api jarak jauh tambahan yang dioperasikan dengan tujuan Jakarta, Yogyakarta dan Banyuwangi.
“Karakter perjalanan di masa Nataru cenderung untuk wisata, sehingga kami memperbanyak kereta tujuan destinasi wisata populer,” kata Luqman.
Luqman menambahkan, dengan adanya upaya tersebut, selama masa Nataru 2024/202t, pihaknya memprediksi peningkatan jumlah penumpang sebesar tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak hanya 386.909 pelanggan.
“Puncak tertinggi terjadi pada 21 Desember dengan lebih dari 24 ribu penumpang. Saat ini, kami memprediksi kenaikan penumpang kembali terjadi mulai 31 Desember hingga 1 Januari,” jelasnya.
Sementara, berdasarkan data pada Senin (30/12) pukul 09.00 WIB, terdapat 44.669 pelanggan yang turun di Daop 8 pada periode Senin (30/12) hingga Rabu (1/1), dan 42.665 pelanggan yang berangkat dari Daop 8 Surabaya.
"Jumlah ini akan terus bertambah, karena penjualan tiket masih berlangsung," terangnya.
Pihaknya juga memprediksi jika hingga 1 Januari, jumlah penumpang yang tiba di wilayah Daop 8 diperkirakan lebih banyak dibandingkan yang berangkat, terutama menuju destinasi wisata seperti Malang, Batu, dan Gunung Bromo.
“Harapan kami, masa angkutan Nataru ini berjalan aman, lancar, dan sukses, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang bepergian,” ucap Luqman.
Sementara itu, salah seorang penumpang asal Lombok bernama Syafruddin mengaku sangat terbantu dengan adanya inovasi-inovasi yang dikeluarkan oleh PT KAI di Stasiun Gubeng dan Pasarturi Surabaya.
"Sempat ke Stasiun Pasarturi terus ke Gubeng, kalau saya lihat sudah bagus semua, fasilitas memadai," katanya.
Syafruddin menambahkan, selain fasilitas di stasiun, kemudahan membeli tiket jauh-jauh hari juga membantunya untuk mengantar sang buah hati kembali sekolah ke Yogyakarta.
"Pemesanan dan boarding tiket mudah, juga ada face recognition yang bisa mempercepat kami masuk ke area dalam stasiun," ucap bapak anak dua itu.
Dirinya berharap agar ke depan, KAI terus berinovasi dan selalu memerikan kenyamanan bagi pelanggan.
"Dengan demikian, kami yang ingin berpergian kemana-mana menggunakan kereta api juga tidak kesusahan," tuturnya.