Madiun (ANTARA) - PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun berhasil menemukan 624 barang hilang yang tertinggal selama perjalanan KA maupun di stasiun milik para pelanggan selama periode 1 Januari hingga 25 Desember 2024 melalui layanan "Lost and Found".
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Kuswardojo di Madiun, Ahad, mengatakan layanan Lost and Found adalah fasilitas yang disediakan KAI untuk membantu penumpang mendapatkan kembali barang yang tertinggal di stasiun atau kereta.
"Fasilitas itu merupakan bagian dari komitmen PT KAI dalam memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan profesional kepada pelanggan," ujar Kuswardojo.
Menurut dia, layanan Lost and Found saat ini tersedia di Stasiun Blitar dan Stasiun Madiun. Dari 624 barang yang ditemukan tersebut, sebanyak 562 barang telah dikembalikan kepada pemiliknya, sementara 62 barang masih menunggu untuk diambil.
"Barang-barang ini terbagi dalam kategori barang berharga sebanyak 267 item, barang biasa sebanyak 315 item, serta makanan dan minuman 42 item," katanya.
Ia menjelaskan, melalui layanan Lost and Found, KAI Daop 7 memastikan setiap barang dikembalikan melalui proses verifikasi ketat untuk menjamin keabsahan pemilik.
"Dalam hal ini, kami berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan mengedepankan profesionalisme dalam setiap proses pelayanan," kata Kuswardojo.
Untuk memanfaatkan layanan ini, pelanggan cukup melaporkan ke petugas yang ada di stasiun atau Customer Service KAI di stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai. id, atau media sosial KAI121.
Kemudian, tim PT KAI akan segera melakukan pencarian memastikan barang-barang yang tertinggal dapat ditemukan secepat mungkin.
PT KAI Daop 7 Madiun berharap dengan adanya layanan tersebut, pelanggan dapat menikmati perjalanan tanpa khawatir ketinggalan barang bawaan. Layanan ini mencerminkan dedikasi PT KAI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Meski demikian, Kuswardojo menghimbau kepada para pelanggan untuk menjaga barang bawaan masing-masing selama perjalanan agar meminimalkan kemungkinan tertinggal.*