Madiun (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak masyarakat meningkatkan dan menumbuhkan rasa empati, gotong royong, dan kepedulian sosial guna terwujud rasa kesetiakawanan nasional dari nilai budaya Bangsa Indonesia.
"Mari kita tingkatkan, tumbuhkan, bahkan dikembangkan seluruh nilai-nilai kekeluargaan, persatuan dalam kesetiakawananan sosial menghadapi tantangan di masa depan yang berat," ujar Pj Gubernur Jatim Adhy saat Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Provinsi Jatim di Pahlawan Business Center Madiun, Jumat.
Menurutnya, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk yang besar dengan kompleksitas permasalahan sosial, Jatim telah menunjukkan sebagai provinsi dengan rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi.
Terbukti, persoalan kerawanan sosial mulai dari urusan politik, sosial, kemiskinan, kerentanan sosial, lansia hingga persoalan bencana mampu diatasi dengan baik dikarenakan tingginya rasa empati dan kepedulian sosial yang menjadi modal kesetiakawanan sosial.
"Tantangan yang cukup berat itulah yang memerlukan rasa solidaritas yang tinggi dari seluruh pihak," imbuhnya.
Dijelaskannya, Jatim telah berhasil melaksanakan pemilu damai pada pilpres dan pileg pada bulan Februari 2024, di mana terdapat beberapa daerah dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditambah dengan pelaksanaan Pilkada Serentak yang terbukti juga berjalan lancar.
"Rasa empati dan kepedulian sosial ini menunjukkan tingginya rasa kesetiakawanan sosial masyarakat Jawa Timur dalam memilih para pemimpin daerah," katanya.
Selain itu, Pj. Gubernur Adhy mengatakan, memasuki musim hujan seperti saat ini dibutuhkan kesiapsiagaan dan membutuhkan kesetiakawanan di antara seluruh pihak.
Terlebih saat ini, Jatim sedang dihadapkan pada ancaman bencana Hidrometeorologi Basah sehingga di beberapa daerah terdampak bencana. Untuk itu, dibutuhkan uluran tangan dan solidaritas semua pihak di dalam menghadapi bencana Hidrometeorologi.
Pj. Gubernur Adhy mengungkapkan, karena tingginya rasa empati, solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat Jawa Timur Indeks Kerawanan Bencana di Jatim turun dari kerawanan tinggi menjadi kerawanan sedang.
"Kita bersyukur indeks bencana di Jatim turun dari kerawanan tinggi menjadi sedang. Ini membuktikan bahwa semua masyarakatnya peduli terhadap bencana," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Restu Novi Widiani melaporkan, HKSN pada tahun ini mengambil tema "Kuatkan Solidaritas menuju Indonesia Emas". HKSN tahun ini juga bertepatan dengan banyaknya bencana yang melanda wilayah Jatim mulai dari adanya fenomena hidrometeorologi dengan curah hujan tinggi dan menimbulkan bencana banjir. Hal ini memerlukan kepedulian untuk membantu para korban bencana.
"Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional selalu mengingatkan kita untuk selalu peduli terhadap penderitaan orang lain," terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Gubernur juga secara simbolis meluncurkan beberapa program unggulan, termasuk program kewirausahaan, inklusi sosial, dan produktif (KIP). Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan membantu masyarakat keluar dari kemiskinan melalui peningkatan keterampilan dan akses terhadap peluang usaha.
Selain itu, Pj Gubernur Jatim menyerahkan bantuan mobil dapur umum secara simbolis kepada Kadinsos Provinsi Jatim, serta menandatangani prasasti Pondok Lansia Madiun.