Blitar (ANTARA) - Sejumlah warga Dusun Tegalrejo, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar mengeluhkan jalan rusak menuju ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di desa mereka karena belum diperbaiki.
Perwakilan warga Dusun Tegalrejo, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Sugiono, mengungkapkan bahwa ia dengan warga lainnya sangat geram dengan jalan di daerah mereka yang tak kunjung diperbaiki.
"Masyarakat sudah mengadu ke desa. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Sekarang sudah memasuki musim hujan, kondisi jalan semakin rusak dan masyarakat sudah tidak sabar," katanya kepada wartawan, Selasa.
Ia dengan warga lainnya melakukan blokade jalan menuju ke TPA tersebut. Warga hanya ingin agar jalan diperbaiki. Selain untuk lalu lintas truk pengangkut sampah, jalan itu juga sebagai akses masyarakat dan anak sekolah.
"Kami sebenarnya warga tidak banyak tuntutan, hanya meminta jalan desa menuju ke TPA diperbaiki," kata dia.
Warga, kata dia, sebenarnya juga mengeluhkan dengan adanya TPA tersebut, sebab saat penghujan seperti ini bau tidak sedap lebih tercium. Selain itu, banyak lalat beterbangan hingga ke permukiman warga, membuat aktivitas sehari-hari masyarakat agak terganggu.
Ia menyebut, jalan itu mengalami rusak sebenarnya sudah lama, namun yang paling parah dalam satu tahun terakhir. Bahkan, hingga kini belum ada tanda-tanda adanya perbaikan jalan menuju ke TPA yang melewati jalan di desa mereka.
"Jalan rusak parah ini sudah hampir satu tahun dan belum ada perbaikan. Kalau panjang jalan rusak ada sekitar 700 meter," kata dia.
Di daerah itu, jalan banyak berlubang, hingga menyebabkan genangan ketikan hujan turun. Jika tidak hati-hati, warga bisa mengalami kecelakaan, karena tidak tahu ada jalan berlubang.
Sementara itu, Kepala Desa Pagerwojo Mujiadi mengatakan pemerintah desa sudah mengusulkan perbaikan jalan rusak ke pemerintah kabupaten, namun hingga kini belum ada tindak lanjut untuk perbaikannya.
Untuk sementara, dari pihak desa dibantu dengan warga melakukan perbaikan secara mandiri dengan material seadanya menuju ke TPA yang ada di desa mereka. Namun, hal itu belum bisa mengatasi tingkat kerusakan yang cukup parah.
"Kami bersama masyarakat juga sudah berkali-kali memperbaiki sendiri jalan rusak di lokasi. Namun, kondisi jalan kembali rusak," katanya.
Camat Kesamben, Heri Widiatmoko mengimbau masyarakat agar bersedia melakukan komunikasi aktif. Masyarakat diminta untuk membuka kembali akses jalan menuju ke TPA, sambil nantinya mencari solusi terkait kerusakan jalan.
Ia menambahkan, dari pihak kecamatan juga siap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blitar dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar terkait masalah kerusakan jalan menuju ke lokasi TPA.
"TPA itu satu-satunya di Kesamben, sehingga kami berharap masyarakat membuka kembali akses jalan, sambil nanti masalahnya dibahas bersama. Kami koordinasi dengan DPUPR dan DLH," katanya Heri.