Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta industri air minum kemasan untuk menggunakan botol guna ulang seperti yang diterapkan dalam air minum kemasan galon yang menggunakan galon guna ulang.
Dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu, Hanif menjelaskan, dengan penggunaan botol guna ulang maka industri air minum kemasan dapat mengurangi penggunaan biji plastik sehingga berdampak positif bagi lingkungan.
"Kementerian LH mendorong industri air minum kemasan untuk menerapkan sistem guna ulang yang sama pada botol plastik seperti pada galon guna ulang," kata Hanif dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Sabtu.
Hanif menilai perlu dilaksanakan langkah signifikan bagi pelaku industri air minum kemasan untuk merumuskan cara, sehingga botol air minum dapat digunakan secara berulang layaknya galon guna ulang.
Dalam kunjungan ke pabrik salah satu produsen air minum kemasan milik PT Tirta Investama di Pasuruan, Jawa Timur, Hanif mengapresiasi langkah perusahaan yang terkenal dengan produk Aqua Danone tersebut dalam penggunaan galon guna ulang.
Hanif menjelaskan bahwa rata-rata galon guna ulang bisa digunakan secara berulang hingga 40 kali. Hal ini menurut Hanif dapat mengurangi penggunaan biji plastik murni hingga 250 ribu ton per tahunnya.
Selain itu Hanif juga meminta Aqua Danone untuk menyusun peta jalan yang lebih progresif guna meningkatkan muatan daur ulang.
"Aqua Danone berjanji akan meningkatkan kandungan daur ulang dalam kemasannya hingga 50 persen pada tahun 2030," ujar Hanif.
Di lain sisi Hanif juga menekankan pentingnya konservasi air mengingat masih banyak pelaku industri air minum kemasan yang menggunakan air tanah dalam untuk memastikan kemurnian air dan kandungan mineralnya.
Namun Hanif mengingatkan bahwa air tanah dalam membutuhkan ratusan tahun untuk kembali ke kondisi semula, sehingga perlu ada upaya konservasi yang lebih signifikan.
"Air di Pulau Jawa sudah berada pada posisi kritis dengan tutupan hutan hanya 18 persen, suplai air tidak mencukupi untuk mendukung 145 juta penduduk di Jawa maka industri diharap mampu meningkatkan konservasi air," tegas Hanif.
Hanif berharap Aqua Danone dan industri air minum kemasan lain dapat berkontribusi dalam pengelolaan air permukaan dengan upaya net positif, demi menjaga keberlanjutan sumber daya air di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang memiliki tantangan besar dalam pengelolaan air.