Kediri (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, membekali santri di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, dengan kemampuan latihan bantuan hidup dasar (BHD).
Sub Koordinator Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kediri Emy Widyastuti mengatakan kegiatan ini adalah kolaborasi bersama antara Dinkes Kota Kediri dengan Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Tempurejo, Kediri, di bawah naungan LDII Kediri memberikan edukasi ke santri. Acara ini juga bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional.
"Kami kolaborasi dengan LDII Kediri memberikan penyuluhan, pembinaan pendampingan pesantren. Kami hidupan gerakan masyarakat hidup sehat. Ada juga makan dengan menu seimbang, menjaga lingkungan dan minum tablet penambah darah untuk remaja putri," katanya di Kediri, Jumat.
Pihaknya menjelaskan latihan bantuan hidup dasar diberikan sebagai bekal untuk mereka, terutama jika mendapati ada kejadian mendadak. Kendati tidak diinginkan, hal tersebut masih bisa terjadi, sehingga perlu adanya pelatihan ini. Hal ini juga membantu untuk bisa menolong ketika ada kejadian.
Pihaknya mengungkapkan dalam edukasi ini diberikan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kejadian tidak terduga misalnya tersedak. Hal ini sepele, namun jika penanganan tidak betul bisa mengakibatkan kematian.
Selain itu, diberi edukasi tentang penanganan luka bakar. Dalam sehari-hari masyarakat awam jika ada luka bakar diberi kecap atau pasta gigi, padahal itu tidak dibolehkan.
Kemudian ada juga terkait dengan bantuan hidup dasar misalnya ketika mendapati pasien pingsan dengan bantuan hidup dasar bisa melakukan penanganan awal, sebab penanganan yang tidak tepat bisa memicu situasi kritis berlanjut bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Dinkes Kediri juga mengenalkan pengetahuan awal tentang pijat jantung, irama serta posisi tertentu untuk menjaga stabilisasi pasien. Berbagai pengetahuan itu diyakini sangat bermanfaat, terlebih lagi santri-santri tersebut nantinya juga akan pulang ke kampung halamannya, sehingga dengan edukasi yang diberikan ke depannya saat sudah kembali ke lingkungannya masing-masing bisa menjadi motivator, leader untuk kesehatan di wilayahnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto mengatakan dalam kesempatan itu, para santri memang mendapatkan pembekalan terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta pertolongan pertama pada keadaan darurat kesehatan dan pelatihan bantuan hidup dasar.
"Kami ingin memberdayakan masyarakat yang ada di pondok termasuk para santri, bagaimana mengelola kesehatan. Mereka bisa sadar tentang kesehatan, kemudian terkait hal-hal apa yang dilakukan ketika ada yang sakit. Harapan kami tidak terbatas untuk para santri tapi juga masyarakat umum," kata Agung Riyanto.
Salah seorang santri putri, Askiya mengaku senang dengan kegiatan ini. Ia menjadi banyak mendapatkan pengetahuan baru dengan pelatihan bantuan hidup dasar, dan senang karena juga ada pemeriksaan kesehatan.
"Tadi diperiksa tensi darah, berat badan. Senang ada kegiatan ini dan positif sekali," kata dia.
Kegiatan edukasi itu diikuti santri putra dan putri. Masing-masing ada petugas untuk memeriksa kesehatan mereka.