Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkirakan terdapat sekitar 10 ribu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menjadi pendukung di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sehingga akan diperkuat untuk menjadi sentral pertumbuhan ekonomi baru.
"Ada sentral pertumbuhan ekonomi baru di Gresik namanya JIIPE. Pemerintah berusaha mendorong UKM supaya bisa ikut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi itu," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur Endy Alim Abdi Nusa di Surabaya, Jumat.
Endy mengatakan sebanyak 10 ribu UKM itu baru sekitar 30 persen dari total UKM yang ada di Gresik yakni mencapai 30 ribu berdasarkan data Kementerian Koperasi.
Ia menjelaskan nantinya UKM akan didorong dan didukung untuk menjadi entitas pendukung pemenuhan kebutuhan industri di JIIPE seperti dari sisi makanan dan minuman, furnitur, alat kantor( dan sebagainya.
"Di sana kan karyawannya banyak butuh supporting dari UKM," ujarnya.
Langkah itu sejalan dengan amanah dari pemerintah pusat kepada Dinas Koperasi UKM untuk memberikan pelatihan kepada pengusaha kecil yang akan terlibat menjadi pendukung JIIPE agar mereka bisa berperan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh JIIPE.
"Pemerintah mengutamakan UKM lokal di sekitar sana untuk bisa ikut menjadi bagian di JIIPE," katanya.
Terkait standardisasi, Dinas Koperasi akan membantu UKM untuk meningkatkan standar sesuai JIIPE termasuk dengan memberikan Nomor induk Berusaha (NIB) dan sejumlah pelatihan.
Endy menuturkan Dinas Koperasi UKM akan mengidentifikasi kebutuhan industri di JIIPE yang bisa dipenuhi dari para pelaku UKM.
"Ini yang berusaha diidentifikasi. Kami akan berkomunikasi dengan JIIPE untuk identifikasi kebutuhan yang bisa didukung UKM sekitar atau Jawa Timur," tuturnya.